Proliga 2017

Bangkit dari Keterpurukan, Ini Rahasia Jakarta Elektrik PLN

Senin, 20 Maret 2017 03:56 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© GINANJAR/INDOSPORT
Laga antara Jakarta Elektrik PLN kontra Jakarta Popsivo Polwan. Copyright: © GINANJAR/INDOSPORT
Laga antara Jakarta Elektrik PLN kontra Jakarta Popsivo Polwan.

Tim putri Jakarta Elektrik PLN akhirnya bisa bernapas lega, pasca meraih kemenangan atas Jakarta Popsivo Polwan dalam laga kedua seri terakhir putaran kedua Proliga 2017 di GOR Ken Arok, Kota Malang, Minggu (19/03/17).

Sempat mengalami penurunan performa di laga pertama setelah kalah 0-3 dari Gresik Petro Kimia,  Jakarta Elektrik mampu mengatasi beban mental sekaligus memantapkan posisi di peringkat dua klasemen Proliga, tepat di bawah Jakarta Pertamina Energi dengan 29 poin.

Melawan Popsivo Polwan, tim asuhan Tien Mei itu tampil baik meski masih menyisakan kelemahan terutama di set ketiga. Sempat unggul di dua set pertama (25-20 dan 25-16), performa Maya Kurnia Indri dkk malah jeblok di set penentuan karena kalah 23-25. Namun, mental juara mampu kembali bangkit hingga menyudahi game dengan skor 25-19 di set keempat.

"Kami baru bangkit di putaran kedua. Karena itu, banyak kelemahan dalam fisik dan hal lainnya agar standardnya sama dengan tim lain di final four," tandas Maya Kurnia Indri.

Maya (kiri) bersama dengan Abdul Munif.

Andalan Jakarta Elektrik  berusia 24 tahun itu pun mengaku bersyukur timnya sempat merasakan kekalahan dari Gresik Petro Kimia di game pertama seri Malang.

"Kami merasa beruntung merasakan kekalahan, karena tahu kelemahan apa saja di tim ini. Ini bisa jadi bahan evaluasi kami di final four nanti. Secara keseluruhan, kami tak mau kalah dan tak mau mengalah," terang pevoli bertinggi badan 178 cm tersebut.

Pada kesempatan itu, Abdul Munif mengungkapkan kunci kemenangan Jakarta Elektrik. Menurutnya para pemain bisa bangkit lantaran ketenangan skuatnya dalam menerapkan strategi permainan.

"Set ketiga memang karena terburu-buru, sehingga kurang fokus dan konsentrasi," bilang Asisten Pelatih Jakarta Elektrik PLN tersebut.

"Tapi di game selanjutnya, pemain bisa lebih tenang seperti saat unggul di set pertama dan kedua," pungkasnya.