Mengintip Mewahnya Aquatic Stadium, Salah Satu Kolam Renang Terbaik di Dunia

Selasa, 5 Desember 2017 23:08 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Kondisi terkini Stadion Aquatic GBK yang telah selesai direnovasi jelang Asian Games 2018. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Kondisi terkini Stadion Aquatic GBK yang telah selesai direnovasi jelang Asian Games 2018.

Salah satu venue yang akan digunakan Asian Games 2018, Aquatic Stadium secara resmi mulai dipakai hari ini, Selasa (02/12/17) dalam ajang Indonesia Open Aquatic Championship yang juga merupakan test event hingga 15 Desember nanti. Pasca renovasi, venue itu disebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Lantas seperti apa tampilannya?

Saat ini Stadion Akuatik Gelora Bung Karno memiliki empat kolam. Masing masing kolam memiliki ukuran yakni renang (51,20 m x 25 m x 3 m), Polo Air (50 m x 25 m x 3 m), Loncat Indah (21 m x 25 m x 5 m) dan Pemanasan (20 m x 50 m x 1,4-2 m). Stadion ini juga dilengkapi 8.000 kursi penonton, plus tribun teleskopik, ruang pers, dan broadcasting.

Konsep Stadion Renang GBK adalah sebagian tertutup dan bagian yang lain dibiarkan terbuka bertujuan mencegah terjadinya karat akibat penguapan klorin dari kolam renang sekaligus desain yang indah, plus untuk mengontrol suhu air.

Kolam renang GBK juga sudah mendapat sertifikat dari Federasi Renang Internasional (FINA) di Cina. Keunggulan akuatik GBK yakni memiliki sistem sky pool atau kolam renang dengan dinding panel-panel baja. Tujuannya agar beban tampung kolam lebih kuat dan ukurannya lebih presisi dibanding beton.

Sebelum kolam terpasang, dilengkapi pipa yang terpasang di dinding dalam kolam kemudian terhubung dengan sistem filterisasi air dengan alat khusus, yakni tangki besar untuk menampung air. Agar air tetap jernih, tidak lagi memakai kaporit, tapi zat klorin dan desinfektan.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Fasilitas utama cabang Renang di stadion Aquatic. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTFasilitas utama cabang Renang di Stadion Akuatik.

Di sisi lain, pihak FINA meminta agar suhu kolam renang dijaga antara 25-28 derajat celcius. Jadi untuk pertama kali di Indonesia, desain venue dibuat semi terbuka dengan filterisasi air yang bisa menjaga suhu kolam. Kolam renang di Akuatik GBK juga merupakan tipe fast pool yang dinilai menguntungkan para atlet saat bertanding.

"Kolam kita ini tipe fast pooll karena alur keluar, tidak kumpul di tengah jadi jalur ke depan jadi benas dan ini sangat menguntungkan untuk atle buat memperbaiki catatan waktu pribadi," ujar Wisnu Wardhana, selaku Panpel test event dan juga Kabid Binpres Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).

"Ini sudah hampir semua negara punya di ASEAN itu Singapura dan Malaysia kemudian di Asia ada Jepang, China,  Korea  Selatan dan masih banyak lainnya, semua fasilitasnya seperti ini," imbuhnya.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Di Stadion Aquatic baru ini akan diselenggarakannya test event bertajuk Indonesia Open Aquatics Chamopionship 2017. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTDi Stadion Akuatik baru ini akan diselenggarakannya test event bertajuk Indonesia Open Aquatics Chamopionship 2017.

Pasca renovasi kolam renang Senayan memang telihat leboh megah dengan balutan cat putih menjadi warna utama venue tersebut. Selain itu, atap yang dipasang terlihat menambah kesan megah ditambah dalam maupun lebar kolam yang kini lebih luas. Bagi atlet yang akan berlatih juga ditunjang dengan ruangan khusus yang menyediakan untuk olah fisik semacam gym.

Akan tetapi, Kabid Binpres PRSI belum bisa memastikan apakah atlet Pelatnas berlatih di kolam renang Senayan dalam persiapan menuju Asian Games 2018. Hal itu masih harus dibicarakan lebih detail dengan tim pelatih lantaran mereka yang lebih tahu program maupun kebutuhan atlet.

"Buat latihan akan lebih baik disini tapi itu harus dikomunikasi dengan tim pelatih. Karena mereka punya planning sendiri untuk persiapan ke Asian Games," tutup Wisnu Wardhana.

3