Dumai FC Susul DLS FC Promosi ke Pro Futsal League 2018

Jumat, 8 Desember 2017 18:24 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORT
Pelatih dan pemain Dumai FC dalam jumpa pers. Copyright: © Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORT
Pelatih dan pemain Dumai FC dalam jumpa pers.

Setelah DLS FC Banyuwangi yang promosi ke Pro Futsal League 2018, kini giliran Dumai FC turut mengamankan satu tiket ke babak semifinal sekaligus naik ke kasta teratas Liga Futsal Indonesia. Hal itu terjadi setelah Dumai mampu menaklukan Bifor JPL di babak delapan besar, Jumat (08/12/17) di GOR ITB Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

Tak main-main, Dumai FC bahkan membantai lawannya dengan skor telak 5-0, melalui gol-gol yang diciptakan oleh Yoga Aditya (menit ke-4 dan 38), Krisna Rizky (menit-12), Riky Tri Arianto (menit ke-17), dan Refaldi Fitra (menit ke-39).

© Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORT
Situasi pertandingan Dumai FC vs Bifor FC. Copyright: Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORTSituasi pertandingan Dumai FC vs Bifor FC.

Meski menang besar, pelatih Dumai FC, Achmad Syaibani mengakui sebenarnya ia justru sangat takut akan kekuatan Bifor sebelum pertandingan hari ini. Hal itu tidak lepas dari status tim lawan yang di babak 32 besar hampir tidak terkalahkan dan menempati posisi sebagai juara grup.

"Sebenarnya kita sangat khawatir kalau ketemu tim Papua. Kemudian kita juga buta kekuatan lawan, terus mereka juga juara grup di babak sebelumnya," akunya usai laga.

"Tadi kami fokus pada zona defense dan memilih melakun counter attack karena kami sadar tidak punya kecepatan layaknya tim lawan. Kami juga tidak melakukan pergantian secara paketan tapi menambal pos yang kosong. Ini taktik bahkan saya pikirkan semenjak semalam," imbuhnya mengenai kesuksesan taktik yang diterapkan.

Sementara itu bagi Bifor JPL yang harus kebobolan lima gol, asisten pelatih tim, Matheus menjelaskan jika para pemainnya kurang terbiasa dengan tipe dan ukuran lapangan di GOR Jatinangor. Mereka sebelumnya jarang bermain di lapangan dengan ukuran cukup besar sehingga menyulitkan proses adaptasi.

© Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORT
Asisten pelatih Bifor FC, Matheus. Copyright: Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORTAsisten pelatih Bifor FC, Matheus.

"Kami kurang adaptasi dengan lapangan yang sekarang. Kemudian persiapan kita juga cuma satu minggu saja untuk Liga Nusantara ini. Kita akan evaluasi lagi setelah ini dan kami harap gelar liga kalau bisa tidak mendadak," urai Matheus.

"Di Papua, kita juga kekurangan fasilitas seperti lapangan, wasit, dan juga pembinaan yang kurang. Di sana cuma ada satu lapangan untuk ukuran seperti di Jatinangor, tetapi di sana susah sekali dapat izin buat pakai," tutupnya.