x

Bukan Cuma Ginting, 3 Atlet Ini Juga Berjuang Menahan Cedera Saat Bertanding

Minggu, 26 Agustus 2018 15:59 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Anthony Sinisuka Ginting berhasil melangkah ke babak perempat final bulu tangkis nomor tunggal putra Asian Games 2018.

INDOSPORT.COM - Anthony Ginting jadi salah satu atlet Indonesia di ajang Asian Games 2018 yang begitu mencuri perhatian masyarakat. Semua itu berawal dari aksinya kala bertanding dalam laga final bulutangkis beregu putra kontra China beberapa waktu lalu.

Kala itu, Ginting berhadapan dengan tunggal putra terbaik China, Shi Yuqi. Pertandingan berlangsung sengit hingga memasuki gim ketiga.

Saat unggul 19-18 di gim ketiga, Ginting malah mengalami cedera pada bagian pergelangan kakinya. Namun, Ginting tak mau menyerah dan terus berusaha melanjutkan pertandingan.

Baca Juga

Cedera di kakinya tak dihiraukan Ginting sama sekali. Hingga akhirnya saat tertinggal 20-21, Ginting menyerah tak kuasa menahan sakit di kakinya, dan harus mengakhiri pertandingan lebih cepat.

Perjuangan Ginting tersebut lantas mendapat apresiasi tinggi dari banyak pihak. Ia dianggap sebagai pahlawan bulutangkis Indonesia karena mau berjuang menahan cedera untuk membela negara.

Tak lama pasca kejadian tersebut, Ginting pun berhasil memikat hati masyarakat pencinta bulutangkis Tanah Air karena menunjukkan kelasnya di kelas perorangan Asian Games 2018.

Anthony Sinisuka Ginting berjabat tangan usai laga melawan Kento Momota.

Dirinya kini berhasil melaju hingga fase semifinal Asian Games 2018 pasca mengalahkan Chen Long, tunggal putra terkuat kedua di China, setelah sebelumnya sempat mengalahkan Kento Momota, tunggal putra terbaik Jepang di 16 besar.

Peristiwa atlet yang memaksakan bertanding saat mengalami cedera, bukan hanya terjadi pada Ginting seorang. Beberapa atlet internasional lainnya juga pernah melakukan perjuangan keras seperti yang dilakukan Ginting kemarin.

Lalu, siapa saja para atlet yang dimaksudkan tersebut? Berikut ulasan INDOSPORT.


1. Derek Redmond

Derek Redmond

Kisah yang pertama terjadi pada gelaran Olimpiade 1992 silam. Pelakunya adalah seorang atlet lari asal Inggris, Derek Redmond.

Kala itu, Derek bertanding di kelas lari jarak 400 meter. Setelah pistol tanda balapan dimulai, Derek langsung memacu larinya.

Saat jarak lari menyisakan 150 meter lagi, Derek yang berada di posisi keempat, tiba-tiba mengalami cedera dan terjatuh sambil memegangi pahanya. Tim medis yang mencoba menolong, menyebut Derek terkena cedera hamstring.

Namun, Derek tidak mau menyerah pada cederanya. Ia berusaha menyelesaikan lomba dengan kembali berlari sambil terpincang-pincang.

Selang beberapa saat, muncul pria bertopi putih yang masuk ke trek lari. Ia terlihat membantu membopong Derek agar bisa sampai ke garis finish.

Pria bertopi putih tersebut ternyata adalah ayah dari Derek, Jim Redmond. Momen Derek yang berjuang dibantu ayahnya itu sampai saat ini masih dikenang sebagai salah satu perjuangan paling mengharukan yang pernah dilakukan seorang atlet.


2. Ilya Kutepov

Ilya Kutepov.

Ilya Kutepov mungkin sangat berbangga bisa membela Rusia, di gelaran Piala Dunia 2018. Kutepov bahkan sampai menghiraukan cedera di kakinya untuk bertanding membawa kejayaan bagi negaranya.

Kala itu, pada babak 8 besar, Rusia bertemu dengan Kroasia. Kutepov tampil sebagai pemain belakang, ia pun sukses menjadi benteng tangguh yang menghalau gempuran Kroasia.

Banyak yang tidak tahu kalau di babak pertama, pemain Spartak Moskow ini mengalami cedera kaki yang cukup mengerikan. Namun, Kutepov tetap bertahan dan memaksakan diri bermain hingga babak perpanjangan waktu.

Pertandingan ini sendiri harus ditentukan pemenangnya sampai babak adu penalti. Sayangnya, perjuangan Kutepov jadi terkesan sia-sia lantaran Rusia harus kalah dalam babak tos-tosan dengan skor 4-3


3. Manny Pacquiao

Petinju asal Filipina, Manny Pacquiao dikabarkan akan kembali ke ring tinju untuk melawan Jessie Vargas November mendatang.

Pertarungan Floyd Mayweather kontra Many Pacquiao beberapa tahun lalu bisa dibilang sebagai salah satu laga tinju terbesar di dunia. Kala itu, sorotan media dan khalayak luas terhadap laga itu sangat tinggi. 

Mungkin banyak yang tidak tahu, kalau saat bertanding, Pacqiao harus menahan rasa sakit yang terdapat pada bahunya. Ya, pada laga itu, Pacqiao tengah mengalami cedera bahu.

Baca Juga

Namun sayang, sakit di bahunya itu mungkin sedikit banyak memengaruhi penampilan Pacquiao. Ya, Pacqiao harus mengakui keunggulan lawannya, Mayweather setelah bertanding sebanyak 12 ronde.

8 Besar Bulutangkis Ganda Putra Asian Games 2018: Indonesia vs Malaysia

Ikuti Terus Berita Olahraga dan Asian Games 2018 hanya di INDOSPORT

Manny PacquiaoAsian Games 2018Anthony Ginting

Berita Terkini