x

Pemerintah Siap Dukung Penyelengaraan MotoGP 2020 di Indonesia

Rabu, 18 April 2018 16:14 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Juni Adi

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menegaskan jika pemerintah memberikan dukungan penuh untuk wacana penyelenggaraan MotoGP pada 2020 di Sirkuit Internasional Sentul, Jawa Barat. Hal itu dikatakannya dalam pertemuan antara pemerintah, pengelola sirkuit, dan mitra strategis, pada Rabu (18/04/18). 

Dalam pertemuan siang ini, hadir pula Menteri Pariwisata, Arief Yahya; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basoeki Hadimoeljono; Tinton Suprapto, Ananda Mikola dan jajaran pengelola Sirkuit Sentul Bogor, serta Patrick Tan selaku mitra strategis penyelenggaraan MotoGP di Indonesia.

Moeldoko menegaskan, Kantor Staf Presiden siap membantu agar persiapan penyelenggaraan MotoGP di Indonesia berjalan tepat sasaran. 

"Kita tidak boleh mundur. Maju terus. Pemerintah memberikan dukungan penuh agar MotoGP bisa digelar lagi di Indonesia. Mari bersinergi untuk menjalankan tugas masing-masing," ujar Moeldoko usai pertemuan di Gedung Bina Graha Kantor Staf Presiden.
 


1. Keuntungan Untuk Indonesia

Situasi balapan MotoGP.

Sementara itu, Tinton Suprapto selaku pemilik Sirkuit Internasional Sentul menyatakan kesempatan untuk kembali menyelenggarakan MotoGP di Indonesia bak mimpi yang menjadi kenyataan.

Dirinya menilai ajang balap motor kelas atas itu akan menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat dan akan memberikan keuntungan.

"MotoGP adalah pesta rakyat, yang meskipun dilaksanakan oleh swasta, tapi keuntungan besarnya dirasakan seluruh negeri," ujarnya.

"Apalagi popularitas MotoGP sangat tinggi di Indonesia," imbuh Patrick Tan selaku mitra strategis penyelenggaraan MotoGP 2020. 


2. Potensi Wisatawan

Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya menyatakan, penyelenggaraan MotoGP akan berdampak langsung pada perekonomian dan pariwisata. Gelaran MotoGP dinilai bisa menyedot sedikitnya 100 ribu wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Tanah Air. 

"Dengan segala pengeluaran turis di Indonesia selama lima hari event, keuntungan langsungnya bisa mencapai Rp 1 triliun," paparnya.

Tak hanya itu, dampak tak langsung dengan adanya MotoGP dinilai bisa mencapai dua kali lipat dari angka diatas. Pasalnya MotoGP disiarkan langsung melalui 60 stasiun televisi ke 200 negara di dunia. Nilainya sekitar Rp2 triliun. 


3. Didukung Menteri Pekerjaan Umum

Tinton Soeprapto menunjukan gambar desain Sirkuit Sentul.

Adapun Menteri Pekerjaan Umum, Basoeki Hadimoeljono menyatakan dukungannya untuk pembangunan kesiapan infrastruktur di sekitar lokasi sirkuit. Hal itu disebutnya sangat penting karena akan menunjunjang kenyamanan penonton dan juga pihak terkait yang berhubungan langsung dengan gelaran MotoGP.

"Ini adalah proyek swasta murni, tetapi kami siap mendukung jika ada infrastruktur yang terkait untuk kepentingan publik, misalnya jalan, tempat parkir, dan sebagainya," ujar Basoeki. 

Pertemuan antara 3 menteri, pengelola sirkuit, dan mitra strategis hari ini merupakan tindak lanjut kunjungan Presiden Jokowi ke Sirkuit Internasional Sentul pada 6 Maret 2018 lalu. 

Sebagai informasi, pada 28 September 1997, Sirkuit Sentul pernah menggelar kejuaraan MotoGP. Saat itu Valentino Rossi turun di kelas 125 cc dan menjadi juara dengan bendera Aprilia, sementara kelas 250 cc dijuarai Max Biaggi dari Honda. Adapun podium nomor bergengsi 500 cc dipuncaki trio Honda dengan urutan juara Tadayuki Okada (Jepang) diikuti Mick Doohan (Australia) dan Alex Criville (Spanyol).

"Saat itu, gelaran MotoGP tak bisa dilanjutkan lagi di Indonesia karena krisis ekonomi. Jadi kalau Moto GP bisa kembali digelar di Sentul, ini benar-benar mimpi yang jadi nyata," tutup Tinton.

MotoGPMotoGP Indonesia

Berita Terkini