x

Mengenal Blancpain GT World Challenge Asia, Petualangan Baru Rio Haryanto

Minggu, 10 Februari 2019 18:05 WIB
Penulis: Dimas Ramadhan Wicaksana | Editor: Ivan Reinhard Manurung

INDOSPORT.COM – Setelah sekian lama kabarnya tidak terdengar, Rio Haryanto akhirnya bakal kembali menjalani balapan satu musim penuh. Pembalap kebanggaan Indonesia itu bakal berpacu dalam GT World Challenge Asia.

GT World Challenge Asia ini merupakan salah satu ajang balap yang paling bergengsi di kawasan Asia. Kejuaraan ini sudah diselenggarakan sejak 2 tahun silam atau tepatnya pada 2017.

Baca Juga

GT World Challenge Asia 2019 ini bakal menggelar balapan selama 12 jam yang tersebar dalam 6 lintasan atau sirkuit yang terdiri di 5 negara. Keempat negara tersebut adalah Malaysia, Thaialnd, Jepang, Korea Selatan dan China.

Pertama adalah Sirkuit Sepang, Malaysia yang digelar pada 6-7 April 2019 mendatang. Selanjutnya Sirkuit Chang, Thailand pada 11-12 Mei. Berikutnya, para pembalap bakal ke Jepang untuk bertarung di dua seri, yakni di Sirkuit Suzuka (22-23 Juni) dan Fuji Speedway, Oyama (6-7 Juli)

Setelah dari Jepang, seri balapan berikutnya adalah bertempat di Sirkuit Yeongam, Korea Selatan, yang berlangsung pada 3-4Agustus. Kejuaraan balap bergengsi Asia ini pun ditutup di Sirkuit Shanghai, China pada 21-22 September 2019 mendatang.

Baca Juga

Ajang ini memperlombakan dua kelas, yakni GT3 dan GT4. Meski berbeda kelas, namun lintasan atau sirkuit yang dijalani tetap sama. Mobil-mobil GT3 biasanya diramaikan oleh mobil-mobil andalan pabrikan besar seperti Porsche, Ferrari, dan Audi.

Dengan mobil yang berbeda-beda, SRO bakal menerapkan peraturan yang sudah terkenal di dunia, yakni Balance of Performance (BoP), yang gunanya untuk memastikan performa setiap mobil balap bakal berjalan seimbang, adil, dan tidak ada yang lebih cepat.


1. Kombinasi Tim dan Pembalap

GT World Challenge Asia

Untuk setiap mobilnya, terdiri dari maksimal dua pembalap. Kedua pembalap itu harus mengikuti kualifikasi dan memulai satu dari dua balapan di tiap rondenya. Mereka juga diharuskan melakukan pergantian pembalap di jendela pit stop wajib yang berdurasi selama 10 menit.

Dalam ajang ini, ada dua jenis kombinasi pembalap yang berhak bertarung memperebutkan juara keseluruhan, yakni Pro/Am (campuran pembalap professional dengan amatir) dan Silver (gabungan pembalap yang sudah berlisensi FIA tidak lebih dari silver.

Baca Juga

Ajang yang diselenggarakan oleh SRO ini juga berniat untuk memunculkan bakat-bakat lokal dari Asia. Untuk itu, terdapat kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap mobil di GT3 Pro/Am dan Silver, yang mana setidaknya harus diperkuat oleh satu pembalap yang berasal dari Asia, Australia, dan Selandia Baru.

Rio Haryanto sendiri di musim ini akan bertarung untuk kategori Pro/Am. Rio tidak akan sendirian, melainkan bersama dengan pembalap Indonesia lainnya, yakni Tjiptobiantoro dan pembalap Singapura, Gregory Teo.


2. Aturan Persaingan Balapan

GT World Challenge Asia

Jika dalam balap mobil biasanya didominasi oleh satu tim untuk satu musim, namun di GT World Challenge Asia ini nampaknya tidak akan terjadi. Pasalnya, SRO bakal memberlakukan penalti pada jendela pit stop.

Baca Juga

Dalam regulasi GT World Challenge Asia ini menyatakan bahwa para peraih tiga besar di balapan sebelumnya mendapatkan 15, 10, dan 5 detik tambahan waktu pada jendela pit stop wajib mereka.

Sementara untuk perolehan poin, mirip seperti balap mobil Formula 1 (F1). Poin bakal diberikan untuk 10 pembalap tercepat di tiap kelasnya, dengan rincian; 1. 25 poin - 2. 18 poin - 3. 15 poin - 4. 12 poin - 5. 10 poin - 6. 8 poin - 7. 6 poin - 8. 4 poin - 9. 2 poin - 10. 1 poin.

Terus Ikuti Update Seputar Otomotif dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM

IndonesiaRio HaryantoOtomotifBalap Mobil

Berita Terkini