Oase

Imbas Kecelakaan Vanessa Angel, Pengamat Sebut Tol di Indonesia Tidak Aman

Minggu, 7 November 2021 07:53 WIB
Editor: Subhan Wirawan
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Imbas dari kecelakaan yang mengakibatkan meninggalnya pasangan artis Tanah Air, Vanessa Angel dan sang suami Bibi Ardiansyah beberapa waktu lalu, pemerhati konstruksi jalan raya dan jalan KA menyebut bahwa jalan tol di Indonesia tidak aman.

Aktris Vanessa Adzania atau yang lebih dikenal Vanessa Angel tersebut dinyatakan tewas bersama suaminya, Bibi Ardiansyah dalam kecelakaan tragis di Tol Nganjuk arah Surabaya pada Kamis (04/11/21). 

Sementara Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah meninggal di tkp, tiga korban lain yaitu supir, asisten, dan putra mereka Gala telah dilarikan ke rumah sakit dan mengalami luka.

Menurut rilis Dirlantas Polda Jatim, mobil Pajero nopol B 1264 BJU berangkat dari Jakarta. Tiba di KM. 673+300/ A ruas tol Jomol, kendaraan tersebut tiba - tiba menabrak beton pembatas kiri ruas tol dikarenakan sopir mengantuk. 

Akhirnya kendaraan pajero tersebut terpelanting dan berputar berhenti di lajur cepat. Situasi pada saat kejadian arus lalu lintas lancar. 

Sempat tersiar kabar jika penyebab kecelakaan Vanessa Angel disebabkan human error sang sopir, yang mengemudikan mobil melewati batas kecepatan dan sedang mengantuk.

Namun dibalik itu, Gatot Rusbintardjo selaku Pemerhati konstruksi jalan raya dan jalan KA menyebut bahwa jalan tol di Indonesia tidak aman. Ia mengatakan ada berbagai faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi.

"Perkerasan jalan tol dibuat dari perkerasan kaku yaitu dengan beton semen. Perkerasan yang menggunakan beton semen tidak mempunyai skid resistance atau kecil skid resistance-nya. Skid resistance adalah daya cengkeram ban dengan permukaan perkerasan jalan," kata Gatot melalui keterangan tertulisnya.

Skid resisten yang kecil atau bahkan nol, ketika mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan mengerem, mobil tidak segera berhenti karena tidak ada daya cengkeram yang memadai antara ban dan permukaan perkerasan jalan.

Mobil akan meluncur cukup jauh sebelum berhenti, sehingga sering terdengar mobil menabrak truk atau mobil lain yang ada di depannya.

Gatot menyebutkan bahwa jalan beton bukan jalan yang dapat digunakan untuk kecepatan tinggi. Oleh karena itu, keputusan yang salah jika membangun jalan tol dengan perkerasan kaku.

Selain itu, di tengah jalan tol yang beri pembatas dinding beton yang tebal dan kokoh, justru akan berakibat fatal.

Baca Berita Asli Klik di Sini