AkuratCo

Kisah Pasangan Ibu-Anak Korban Erupsi Semeru yang Meninggal Berpelukan

Selasa, 7 Desember 2021 18:35 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© wikipedia
Rumini dan sang ibu ditemukan meninggal dunia dalam kondisi berpelukan. Copyright: © wikipedia
Rumini dan sang ibu ditemukan meninggal dunia dalam kondisi berpelukan.

INDOSPORT.COM - Bencana alam erupsi Gunung Semeru masih jadi luka mendalam bagi seluruh bangsa Indonesia.

Pihak terkait pun terus melakukan evakuasi, terutama mencari para korban yang mungkin masih terjebak di daerah terdampak.

Salah satunya yang sempat ramai di kalangan warganet adalah Rumini dan ibunya yang telah lanjut usia, Salamah. Keduanya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan. Seperti apa kisahnya?

Viral di Medsos

Kabar tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @bayugawtama. Ia merupakan salah satu relawan Semeru.

Dalam unggahannya, ia memperlihatkan potret jenazah ibu dan anak di dapur rumah mereka, berada dalam posisi berpelukan. Tak pelak, unggahan tersebut pun langsung viral dan menjadi perbincangan warganet.

Korban Reruntuhan Bangunan

Kedua jenazah tersebut adalah Rumini yang berusia 28 tahun dan ibunya yang berusia 70 tahun, Salamah. Keduanya ditemukan dalam keadaan sudah meninggal.

Yang membuat banyak orang haru adalah keduanya ditemukan dalam posisi saling berpelukan di area dapur rumah. Dua warga Desa Curah Konokan, Kecamatan Candipuro, ini adalah korban reruntuhan bangunan.

Ditemukan oleh Adik Ipar

Dalam sebuah wawancara, adik ipar sang ibu, Legiman, mencoba kembali ke rumahnya untuk mencari dua kerabatnya, adik ipar dan ponakannya.

Ia pun sempat membongkar rumah yang didiami keduanya. Setelah membongkar rontokan tembok dapur, Legiman mengaku melihat sebuah tangan.

Setelahnya, rumah pun dibongkar dan dibersihkan hingga akhirnya menemkan keduanya dan langsung membawanya ke rumah sakit.

Rumini Tidak Tega Tinggalkan Ibunya

Dalam wawancara tersebut, Legiman juga memberikan penjelasan terkait situasi yang terjadi ketika erupsi Gunung Semeru. Ia menuturkan bahwa ketika itu, semua orang lari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.

Namun, ia menduga Salamah kesulitan untuk lari karena ia diketahui tidak sanggup berjalan cepat, diduga karena faktor usia. Sang anak yang masih muda memilih untuk tinggal dan menemani ibunya. 

Baca berita asli di Akurat.co

Disclaimer : Artikel ini adalah kerja sama antara Indosport.com dengan AkuratCo Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, video, grafis, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab dari AkuratCo