Ini Dampak Singapura Open pada Pebulutangkis Indonesia di Olimpiade 2016

Senin, 18 April 2016 14:50 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Charles Emanuel Dominggus
© humas pbsi
 Copyright: © humas pbsi

Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia/Nitya dipastikan meraih gelar juara di Singapura Open tanpa harus bersusah payah menjalani laga setelah lawannya, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi asal Jepang tidak bisa bertanding dikarenakan Masaki Matsutomo mengalami cedera.

Menanggapi hal itu persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pun memberikan penilaian tersendiri. Hasil tersebut dinilai menjadi modal bagus untuk Olimpiade 2016 di Rio de Janiero, Brasil.

“Kalau dari hasil Singapura Open kemarin pengaruhnya ke poin Olimpiade hanya untuk mempertahankan status unggulan. Maksudnya mereka harus tetap berada di peringkat kedua,” ujar Kepala Bidang Humas dan Sosial Media PBSI, Yuni Kartika kepada INDOSPORT.


Greysia/Nitya juara Singapura Open  2016 tanpa bertanding di partai final.

“Dengan posisi tersebut kita berharap saat drawing nanti mereka tetap ada diunggulan kedua jadi enak. Sehingga ketemu unggulan kuat itu di delapan besar, atau gak semifinal,” terangnya lebih jauh.

Perlu diketahui, selain Greysia Polii/Nitya Krishinda Mahewari, Pelatnas PBSI juga sudah memastikan sejumlah tiket Olimpiade atas nama Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Praveen Jordan/Debby Susanto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Tommy Sugiarto.