Indonesia Open 2016

Gagal Total Di Indonesia Open 2016, PBSI Beberkan Sejumlah Evaluasi

Minggu, 5 Juni 2016 00:35 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
© HUMAS PP PBSI/INDOSPORT
Gita Wiryawan, Ketua Umum PBSI, ikut angkat suara soal kegagalan pebulutangkis Indonesia di Indonesia Open 2016. Copyright: © HUMAS PP PBSI/INDOSPORT
Gita Wiryawan, Ketua Umum PBSI, ikut angkat suara soal kegagalan pebulutangkis Indonesia di Indonesia Open 2016.

Rexy Mainaky mencatat sejumlah evaluasi usai Indonesia dianggap gagal total dalam Indonesia Open 2016. Kepala Bidang Pengembangan Prestasi PBSI ini menyatakan kecewa atas hasil nirprestasi ini.

“Bicara soal kesiapan, pemain kami siap kok, apalagi tim ganda campuran yang punya banyak persiapan selama Piala Thomas dan Uber 2016. Ini tidak bisa dijadikan alasan, khususnya mereka yang mau ke olimpiade. Kami akan melakukan evaluasi, diskusi bersama, mengenai apa saja yang perlu diperbaiki,” jelas Rexy Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.


Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir langsung gugur di babak kedua Indonesia Open 2016.

Kekecewaan pun disampaikan oleh Manajer tim Indonesia, Ricky Soebagja. Menurut mantan pasangan Rexy Mainaky ini, harusnya tim Indonesia bisa meraih hasil maksimal dalam ajang Indonesia Open 2016.

“Tadinya harapan memang ada di ganda putra dan ganda campuran, tetapi mereka kalah di babak awal, saya pribadi tentunya kecewa. Sebelum turun di pertandingan ini, mereka sudah sangat siap. Mengenai waktu mepet dengan Piala Thomas dan Uber, ini tidak bisa dijadikan alasan karena lawan juga sama-sama ikut Piala Thomas dan Uber,” ujar Ricky Soebagdja.

Namun demikian Gita Wirjawan tetap optimistis dengan masa depan bulutangkis Indonesia. Ketua Umum PBSI ini juga turut mengapresiasi beberapa pemain muda yang diturunkan dalam turnamen ini.

Tiga pemain tunggal putra, Ihsan Maulana Mustofa, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting makin mantap menghadapi pemain Top 10 dunia. Dengan mengejutkan, Jonatan mampu mengatasi ancaman Lin Dan, pemain andalan Tiongkok.


Jonatan Christie sukses taklukan Lin Dan di Indonesia Open 2016.

Bahkan, Ihsan yang kini berusia 20 tahun, menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil merebut tiket semifinal Indonesia Open 2016. Di usia muda, Ihsan sudah menjadi tumpuan saat menghadapi pemain rangking dua dunia, Lee Chong Wei.

“Perjuangan Ihsan patut diapresasi, meskipun dikalahkan Lee Chong Wei, namun Ihsan sudah berjuang maksimal, dia sempat mengejar di game kedua. Harus kita akui Lee Chong Wei lebih berpengalaman dan masih lebih unggul, ini bisa jadi pelajaran untuk Ihsan kedepannya,” ujar Gita Wirjawan.


Harapan terakhri Indonesia melalui Ihsan Maulana dikandaskan Lee Chong Wei di semifinal Indonesia Open 2016.

Soal pemain muda, Rexy sependapat dengan Gita Wiryawan. Menurutnya masa depan pebulutangkis Indonesia masih sangat cerah.

“Dua tahun lagi kita punya tiga pemain tunggal putra yang sekarang levelnya tidak jauh dengan pemain Top 10 dunia. Jonatan, Ihsan dan Anthony silih berganti mempersulit pemain-pemain di Top 10, mereka hanya kurang tenang saja, sering terprovokasi lawan, masih labil,” ungkap Rexy.

Lepasnya gelar juara dari genggaman selama tiga tahun berturut-turut membuat PBSI bakal menjadikan Indonesia Open tahun depan sebagai salah satu target utama selain turnamen seperti All England. Pemain pelapis dinilai sudah siap untuk diberi target.

61