Djarum Superliga, Ajang Simulasi Thomas & Uber Cup bagi Pemain Muda Indonesia

Rabu, 11 Januari 2017 20:05 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Yohanes Ishak
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ketua umum PBSI, Wiranto (tengah) berbicara di suasana Prescon Djarum Super Liga 2017. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ketua umum PBSI, Wiranto (tengah) berbicara di suasana Prescon Djarum Super Liga 2017.

Djarum Superliga sendiri akan memperebutkan hadiah senilai 3,3 Miliar Rupiah dan sejauh ini sudah ada 19 klub lokal maupun luar negeri yang siap bertarung, baik di kategori putra maupun putri.

Selain itu beberapa nama beken dunia dikabarkan ambil bagian dalam kejuaraan tersebut seperti juara Olimpiade 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan lainnya. Hadirnya pebulutangkis papan atas tersebut disebut akan membantu meningkatkan level dan kemampuan pemain muda Tanah Air.

“Ini adalah ajang bagaimana menempa pemain kita untuk berlatih dalam kompetisi beregu karena salah satu taget kita adalah menghadapi kompetisi beregu. Kita memberikan pembelajaran kepada pemain muda kita bagaimana mendapatkan tekanan dan sebagainya,” ujar Direktur Djarum Superliga Badminton, Achmad Budiarto.

Selain bertujuan untuk memberikan pengalaman bertanding bagi pemain muda nasional, ajang Djarum Superliga juga disebut sebagai simulasi bagi pemain sebelum turun di ajang beregu paling bergengsi di dunia, yakni Thomas & Uber Cup. 


Sejumlah pengurus PBSI turut hadir di Prescon Djarum Super Liga 2017.

“Ini juga bisa disebut sebagai simulasi Thomas & Uber dan ini penting bagi pemain muda kita, bagaimana belajar menghadapi tekanan saat main beregu. Keistimewaan ajang ini adalah hadirnya pemain bagus, kalau bisa di bawah peringkat 100. Sistemnya lima partai sama seperti Thomas & Uber juga, dan pemain asing hanya tampil hanya 2 partai saja,” jelas Achmad Budiarto.

“Persiapan sudah hampir 90 persen untuk hotel, perizinan dan lainnya, dan juga sudah mengenai draft kontrak untuk pemain asing. Untuk lapangan sendiri juga dipersiapkan,” tutupnya.  

Gelaran Djarum Superliga kali ini merupakan perhelatan yang ke enam setelah sukses pada 2007, 2011, 2013, 2014, dan 2015. Tahun lalu, ajang tersebut batal digelar lantaran terbentur dengan jadwal Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil.