Resmi Diperkenalkan, Ini Ambisi Besar Legenda Bulutangkis Indonesia Rexy Mainaky Bersama Thailand

Minggu, 15 Januari 2017 17:46 WIB
Editor: Ramadhan
 Copyright:

Rexy Mainaky kini resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru timnas bulutangkis Thailand. Rexy pun berambisi mencapai target membawa Thailand meraih medali pertama di perhelatan Olimpiade 2020 mendatang yang berlangsung di Tokyo.

Sebelum memilih untuk bergabung dengan BAT sebagai pelatih baru timnas bulutangkis Thailand, Rexy mengakui mendapatkan banyak tawaran dari negara-negara lain untuk menjadi pelatih.

Rexy mengatakan bahwa faktor utama yang membuatnya memilih untuk bergabung dengan Thailand adalah karena potensi pemain timnas mereka. Termasuk jaminan kebebasan secara penuh dalam bekerja juga jadi salah faktor penting.

Thailand juga bukan negara asing pertama yang dilatih Rexy. Sebelumnya, Rexy pernah melatih sejumlah timnas bulutangkis seperti Malaysia, Inggris, dan Filipina.

Saat membesut Inggris, Rexy sukses membawa ganda campuran Inggris, Nathan Robertson/Gail Emms meraih medali perak Olimpiade Athena 2004.

Rexy Mainaky saat masih menjadi pengurus PBSI.

“Saya berharap bisa membawa Thailand meraih sukses pada Olimpiade 2020 yang menjadi target utama negara ini,” kata Rexy Mainaky seperti diberitakan Bangkok Post.

Sejak berdiri pada 1950, BAT memang belum pernah mempersembahkan medali untuk Thailand di pentas Olimpiade.

Thailand hampir meraih medali Olimpiade pertama di cabang bulutangkis pada 2004 di Athena, Yunani. Namun, tunggal putra Boonsak Ponsana kalah dari pemain Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, dengan skor 15-11, 17-16 dalam perebutan medali perunggu.

Pada gelaran Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, Thailand berharap bisa membawa pulang medali sektor tunggal putri lewat Ratchanok Intanon. Namun, Ratchanok terhenti pada babak 16 besar setelah dikalahkan wakil Jepang, Akane Yamaguchi, 19-21, 16-21.

Ketua Umum BAT, Patama Leeswadtrakul mengatakan salah satu alasan BAT mendatangkan Rexy adalah agar para pebulutangkis Thailand bisa meraih lebih banyak kesuksesan di level internasional dengan Olimpiade sebagai target utama.

Rexy Mainaky saat melatih Liliyana Natsir di sektor ganda campuran.

“Agar bisa menggapai impian tersebut, kami memberikan Rexy kontrak berdurasi empat tahun. Namun, kontrak itu akan dievaluasi dan diperbarui per tahun. Selain melatih atlet, Rexy juga akan memoles pelatih-pelatih kami," kata Patama Leeswadtrakul.

Sebelum menjadi pelatih timnas bulutangkis Thailand, Rexy merupakan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) periode 2012-2016 pada era kepemimpinan Gita Wirjawan.

Setelah PBSI memiliki ketua umum baru yakni Wiranto untuk periode 2016-2020, tugas Rexy sebagai Kabid Binpres pun selesai. Posisi Rexy sebagai Kabid Binpres digantikan oleh Susy Susanti, legenda tunggal putri Indonesia.

Rexy Mainaky berhasil mengantarkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas Olimpiade Rio 2016.

Pencapaian Rexy saat menjabat sebagai Kabid Binpres PBSI terbilang cukup sukses. Ia berhasil mengembalikan tradisi emas bulutangkis Indonesia di pentas Olimpiade yang sempat terputus pada 2012 di London, Inggris.

Di pentas Olimpiade Rio 2016, Indonesia sukses merebut medali emas lewat ganda campuran andalan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

10