Lindaweni mengakhiri kariernya sejak awal 2017 ini setelah 8 tahun menjadi atlet Pelatnas PP PBSI, dan total 15 tahun perjalanannya sebagai pebulutangkis.
Atlet asal klub bulutangkis Suryanaga Surabaya itu ingin fokus untuk menyelesaikan kuliah S-1 Jurusan Akuntansi di Universitas Trisakti. Selain itu, alasan keluarga dan keinginan berbisnis menjadi hal lain yang ingin dilakukannya.
Akan tetapi, belakangan diketahui Lindaweni memutuskan kembali memegang raket dan berlaga di ajang Djarum Superliga Badminton 2017 bersama tim Berkat Abadi Banjarmasin, Kalimatan Selatan. Tunggal putri itu menyatakan bahwa ia sudah lama mendapatkan tawaran bermain di ajang kali ini bahkan sebelum ia menyatakan pensiun.
Lindaweni sempat memutuskan pensiun pada Desember 2016 lalu.
“Sebelumnya, mereka (Berkat Abadi) sudah menawarkan kami. Tapi waktu itu masih di Pelatnas. Namun sekarang saya sudah keluar dan tawaran itu datang lagi. Ajakannya sekitar tiga bulan sebelum turnamen,” jelas Lindaweni.
Di sisi lain, Lindaweni menyatakan bahwa ia tertarik ikut berlaga di kejuaraan tahun ini karena banyak pemain dunia dan juga tim besar dari luar negeri yang ikut menjadi peserta. Atlet 27 tahun itu juga tertantang untuk mencoba sektor beregu yang selama ini jarang dilakukannya.
“Buat saya semua turnamen penting, terlebih lagi event ini bergengsi karena seluruh klub besar juga ikut. Terus dari pertandingan ini ada klub luar juga,” ungkapnya saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta.
“Kalau hadiah enggak terlalu dipikirkan, lebih ke seru aja. Soalnya ini main beregu,” tutup Lindaweni.