Asian Games 2018

Incar Emas Asian Games, Liliyana Natsir: Istora Feng Shui-nya Sudah Beda!

Jumat, 14 Juli 2017 22:15 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Arum Kusuma Dewi
© PBSI
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Indonesia Open 2017. Copyright: © PBSI
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Indonesia Open 2017.

Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, menyimpan hasrat untuk bermain dan meraih medali emas di ajang Asian Games 2018 nanti. Hal itu tidak terlepas dari faktor ingin memberikan kado indah untuk penggemar bulutangkis lantaran Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah.

Target meraih emas di Asian Games 2018 sudah ditegaskan secara langsung oleh Liliyana Natsir. Karenanya ia terus berusaha sekuat tenaga agar pulih total dari cedera lutut yang menderanya sehingga bisa mewujudkan keinginan tersebut.

© Herry Ibrahim/Indosport.com
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memamerkan medali juara Indonesia Open 2017. Copyright: Herry Ibrahim/Indosport.comTontowi Ahmad/Liliyana Natsir memamerkan medali juara Indonesia Open 2017.

"Kalau berbicara target, saya lebih ingin di Asian Games dapat emas karena sebelumnya hanya perak (2014)," tutur Liliyana Natsir.

Baca Juga

Keyakinan Liliyana untuk meraih emas di Asian Games di 2018 didukung oleh hal non teknis bahkan terkesan 'mitos' bagi sebagian orang. Sambil bercanda, Liliyana menyatakan kalau lapangan Istora Senayan yang akan dipakai pada Asian Games 2018 tidak lagi horor.

Menurutnya, Feng Shui (ilmu kebudayaan China mengenai perhitungan terkait kondisi bangunan, air, dan lainnya) di Istora sudah berubah dan lebih bersahabat.

"Istora kan dibangun baru lagi. Jadi sudah lain lagi ceritanya, Feng shui-nya sudah beda," tutur Liliyana seraya tertawa, menanggapi kesan bahwa Istora selalu jadi penghalang ia dan Tontowi menjadi juara di Indonesia Open.

© HUMAS PBSI
Achmad Budiharto, Direktur Superliga Badminton. Copyright: HUMAS PBSIAchmad Budiharto.

Di sisi lain, Sekjen PBSI, Achmad Budiharto menjelaskan kalau renovasi Istora Senayan sudah hampir rampung. Pada awal tahun depan venue itu sudah bisa digunakan untuk test event kejuaraan bulutangkis dengan beberapa negara Asia.

"Asian Games 2018 untuk bulutangkis akan main di Istora dan Februari akan ada test event untuk simulasi Asian Games," ujarnya.

"Akan ada 10 negara Asia yang diundang dan Istora sudah di set-up khusus untuk bulutangkis, jadi faktor angin dan lainnya bisa diminimalisasi," tutup Achmad.