In-depth

Salut! Pria Ini Keliling Dunia 38 Tahun untuk Dukung Bulutangkis Indonesia

Selasa, 13 Februari 2018 00:27 WIB
Penulis: Riris Putri Ridaprilia | Editor: Abdurrahman Ranala
 Copyright:

Perayaan saat penerimaan piala tim putra Indonesia di kompetisi Badminton Asia Team Championships 2018 diwarnai aksi yang tak biasa. Mereka terlihat mengundang salah satu suporter legendaris bulutangkis Indonesia, Haryanto untuk mengangkat piala.

Nama Haryanto memang terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia.  Dia bukanlah seorang atlet, maupun pesohor ternama di Indonesia. Namun dirinya tak asing di kalangan suporter bulutangkis di Indonesia.

Haryanto tercatat sudah mendukung atlet bulutangkis Indonesia selama puluhan tahun, tepatnya 38 tahun. Dirinya hampir selalu terlihat berada di tribun penonton dengan atribut yang nyentrik saat kompetisi bulutangkis berlangsung di Indonesia.

Namun tak hanya di Indonesia, dirinya kerap kali terlihat mendukung Indonesia di kompetisi-kompetisi di luar negeri, baik Asia dan Eropa. Haryanto rela merogoh koceknya untuk mendukung Indonesia sekaligus menyaksikan olahraga favoritnya.

© Badmintalk
Kakek Haryanto, penggemar berat bulutangkis Indonesia. Copyright: BadmintalkKakek Haryanto, penggemar berat bulutangkis Indonesia.

“Saya jadi suporter ini yang pertama demi negara, yang kedua demi bangsa Indonesia, yang ketiga baru karena saya cinta bulutangkis,” tuturnya, dilansir Badminton Indonesia.

Melakukan perjalanan ke luar negeri memang tidak murah, namun Haryanto rela menyisihkan penghasilan usahanya di Malaysia untuk mendukung putra putri Indonesia, khususnya ketika pertandingan beregu.

"Memang tidak setiap kejuaraan saya ikut karena saya lebih memilih memberikan dukungan ketika Indonesia bermain beregu," ujarnya dinukil dari Kompas.

© Internet
Suporter bulutangkis legendaris, Haryanto saat menerima apresiasi dari PBSI. Copyright: InternetSuporter bulutangkis legendaris, Haryanto saat menerima apresiasi dari PBSI.

Dukungannya tak selamanya tanpa halangan. Haryanto mengaku pernah dibantu oleh PBSI untuk urusan tiket perjalanan, karena saat itu ia kehabisan tiket.

Selama 38 tahun menjadi suporter setia, Haryanto tentu telah merasakan pahit manisnya mendukung Indonesia di negeri orang. Ia mengaku pernah diusir oleh pihak keamanan stadion serta dihina dan dimaki oleh suporter dari negara lain.

Bahkan, ketika mendukung Indonesia dalam Piala Thomas-Uber 2016 silam di Kunshan, China, ia sempat tidur di pelataran toko karena tak bisa pergi ke penginapan. Hal ini karena tak banyak supir taksi yang mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.