Djarum Foundation Bantah Tudingan Eksploitasi Anak dalam Audisi Bulutangkis

Sabtu, 16 Februari 2019 12:27 WIB
Penulis: Riski Francisko | Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:

INDOSPORT.COMDjarum Foundation membantah tudingan tentang eksploitasi yang mereka lakukan dalam audisi beasiswa untuk atlet bulutangkis usia muda.

Seperti diketahui, Djarum Foundation adalah yayasan pelopor pencarian bakat atlet muda nasional. Berkat yayasan ini, lahir atlet-atlet bintang Indonesia seperti; Tan Joe Hok, Liem Swie King, Haryanto Ardi, Tontowi Ahmad, dan Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Calon atlet berbakat yang berusia 11, 13, dan 15 tahun akan diberi beasiswa oleh Djarum Foundation untuk kemudian dididik secara intensif. Namun, ternyata ada pihak yang memandang hal yang dilakukan oleh Djarum Foundation merupakan tindakan ekploitasi terhadap anak-anak.

Adalah Yayasan Lentera Anak yang menganggap Djarum mewajibkan anak-anak memakai kaos berlogo Djarum untuk mempromosikan produk rokok. Hal ini yang dibantah oleh Djarum Foundation.

“Kami menggunakan kaos sebagai identitas. Kegiatan Audisi Umum Bulutangkis itu secara tegas tidak menjual atau kampanye rokok karena tidak terkait merek rokok,” kata Program Manajer Komunikasi Bakti Olahraga Djarum Foundation Budi Darmawan, dikutip dari Antara.

“Pada tahun 2014, kami mulai mengembangkan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis ke berbagai kota di luar Kudus. Apa yang kami lakukan itu murni untuk mengisi skuat klub bulutangkis Djarum,” tuturnya.

Sebagai informasi, PB Djarum telah berdiri sejak 1969. Saat itu karyawan yang menggemari olahraga mulai membentuk klub bulutangkis di Kudus.

Kemudian, untuk mengembangkan klub, PB Djarum di bawah naungan yayasan Djarum Foundation mulai melakukan audisi umum sejak tahun 2006 yang berlangsung di Kudus, Jawa Tengah, sebelum akhirnya menggelar audisi umum di luar Kudus mulai tahun 2014.

IkutiTerusBeritaSepak Bola danBeritaOlahragaLainnyaHanya di INDOSPORT.COM