13 Negara Saling Sikut di Pembangunan Jaya Raya Yonex Sunrise Junior Grand Prix 2019

Jumat, 26 April 2019 15:05 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Lanjar Wiratri
© Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORT
Preskon event Pembangunan Jaya Raya Yonex Sunrise Junior Grand Prix 2019. Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORT Copyright: © Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORT
Preskon event Pembangunan Jaya Raya Yonex Sunrise Junior Grand Prix 2019. Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Kejuaraan bulutangkis usia muda Pembangunan Jaya Raya Yonex Sunrise Junior Grand Prix akan kembali digelar tahun ini tepatnya 30 April hingga 5 Mei mendatang di GOR PB Jaya Raya Bintaro, Tangerang Selatan. Turnamen ini akan dibagi dalam tiga kelompok umur yakni U-15, U-17 dan U-19.

Turnamen ini memiliki gengsi yang cukup tinggi karena hanya diselenggarakan empat kali dalam setahun yakni dua kali di Asia dan sisanya di Eropa.

Oleh sebab itu, pada tahun ini, total ada 766 atlet dari 13 negara akan saling sikut dan memperebutkan gelar juara di masing-masing kelompok usia lantaran turnamen ini juga mempengaruhi poin di ranking Badminton World Federation (BWF) dimana hanya satu level di bawah kejuaraan dunia junior.

"Ini sebuah kepercayaan besar bagi Jaya Raya untuk menjadi salah satu tuan rumah. Tentu kami berharap tidak hanya sukses sebagai penyelenggara tetapi juga gemilang dengan prestasi para pemain junior Indonesia, terutama dari PB Jaya Raya," kata Tony Soehartono selaku ketua panitia penyelenggara menyikapi membludaknya para peserta dan kesempatan menggelar event internasional.

Sementara itu, ketua umum PB jaya Raya, Rudy Hartono, mengatakan turnamen ini menjadi salah satu tolak ukur kekuatan bulu tangkis dunia di masa yang akan datang. Ia berharap ke depan akan muncul peman-pemain potensial dari Tanah Air.

"Ini kejuaraan junior mempengaruhi pemain muda untuk dapat tampil di yang bergengsi lainnya, apalagi ini tingkatnya internasional. Ini sangat penting karena jarang diadakan di Indonesia karenanya klub Jaya Raya dan lainnya diuntungkan dengan ini, jadi saya harap jangan berhenti," tuturnya.

"Ini hal yang benar-benar penting karena China, Malaysia, Singapura hingga Jepang tak adakan itu jadi mudah-mudahan bakal ada bnyak pemain muda yang maju. Dari sini juga kita bisa tahu saingan kita sedini mungkin terdeteksi ini banyak keuntungan buat kita," lanjutnya.

Terus Ikuti Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT