Kalahkah Ginting di Final Australia Open 2019, Jonatan Christie Akui Ini Rezekinya

Senin, 10 Juni 2019 12:49 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Humas PBSI
Mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting di final Australia Open 2019, Jonatan Christie anggap itu adalah rezekinya. Foto: Humas PBSI Copyright: © Humas PBSI
Mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting di final Australia Open 2019, Jonatan Christie anggap itu adalah rezekinya. Foto: Humas PBSI

INDOSPORT.COM - Keberhasilan Jonatan Christie mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting di final Australia Open 2019, Minggu (09/06/19) kemarin diakui sebagai rezekinya.

Ini bukan pertemuan perdana Jojo dan Ginting dalam turnamen Internasional. Sebelum pertemuan di partai final ini, mereka telah bertemu sebanyak empat kali, dan di pertemuan terakhir mereka di final Korea Open 2017, Ginting yang berhasil menang.

Namun di pertemuan mereka kali ini, Jojo berhasil membalas kekalahannya 2 tahun lalu. Juara New Zealand Open 2019 tersebut berhasil mengalahkan sang runner up Singapore Open 2019 dengan skor akhir 21-17, 13-21 dan 21-14.

"Saya dan Ginting sudah tahu permainan kita masing-maisng. Tetapi saya meras lebih bagus fighting spirit-nya, tidak mau kalah. Kedua, saya juga berusaha menjaga fokus selama permainan," ujar Jojo, seperti dimuat dalam berita olahraga situs resmi PBSI.

Jojo dan Ginting sudah sering berlatih bersama di Pelatnas Cipayung, sehingga sangat wajar jika mereka sudah memahami karakteristik masing-masing. Menurut Jojo, prestasi di Australia Open 2019 merupakan sebuah rezeki baginya.

"Mungkin pertandingan ini merupakan rezeki saya, ya sudahlah yang lalu biar berlalu. Saya ingin fokus ke turnamen selanjutnya Indonesia Open yang akan berlangsung sebulan lagi," pungkasnya.

Gelar ini merupakan gelar kedua Jonatan Christie di turnamen Super 300, setelah di awal Mei 2019 lalu, ia berhasil menyabet gelar juara New Zealand Open 2019. Juli mendatang merupakan turnamen Indonesia Open 2019 yang menjadi bagian dari BWF World Tour Super 500.

Tahun lalu, Jojo terhenti langkahnya di putaran pertama oleh Viktor Axelsen. Tahun ini di tengah peningkatan perfomanya, Jojo diharapkan bisa memberikan hasil yang lebih maksimal untuk Indonesia.