In-depth

Merekam Momen Unik Saat BJ Habibie Sambut Tim Piala Thomas 1998

Jumat, 13 September 2019 21:32 WIB
Editor: Coro Mountana
© muslimobsession
Presiden Republik Indonesia ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie. Copyright: © muslimobsession
Presiden Republik Indonesia ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie.

INDOSPORT.COM – Berpulangnya presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie menghadap sang khalik menyisakan suatu cerita unik kala dirinya menyambut tim Piala Thomas 1998.

Indonesia berduka tatkala menerima kabar telah wafatnya Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) pada usia 83 tahun di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/09/19) petang WIB. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh sang putra, Thareq Kemal.

BJ Habibie semasa hidupnya dikenal sebagai seorang jenius yang sangat berjasa dalam perkembangan pembuatan pesawat terbang di Indonesia. Tapi ternyata tak hanya itu, BJ Habibie ternyata juga memiliki cerita dengan dunia olahraga.

Satu momen unik yang pernah dirasakan oleh BJ Habibie terjadi pada saat dirinya menyambut tim Indonesia yang baru saja menjuarai Piala Thomas 1998. Bagaimana tidak, tim Piala Thomas saat itu diantar dan dijemput oleh sosok berbeda.

Jadi pada saat kepergian tim bulutangkis Indonesia berangkat menuju Hong Kong untuk mengikuti kejuaraan Piala Thomas 1998, itu diantar oleh presiden kedua RI, Soeharto. Namun saat pulang, tim bulutangkis Indonesia dijemput dan disambut oleh BJ Habibie.

Kejadian tersebut dapat berlangsung karena pada saat tim Piala Thomas 1998 bertanding di Hong Kong, terjadi transisi kepemimpinan dari Soeharto ke BJ Habibie. Dan sosok yang merekam momen unik itu adalah MF Siregar.

© inisiatifnews
Presiden Republik Indonesia ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie. Copyright: inisiatifnewsPresiden Republik Indonesia ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie.

“Kejadian itu merupakan peristiwa unik bagi tim Piala Thomas dan Piala Uber. Saat keberangkatan mereka dilepas oleh Soeharto dan pada saat kepulangannya, mereka disambut Habibie,” berdasarkan tulisan dari buku MF Siregar berjudul Matahari Olahraga Indonesia Brigiyya Isworo Laksmi dan Primastuti Handayani.

MF Siregar sendiri saat itu merupakan seorang staf ahli KONI pusat dan memang mendampingi tim Piala Thomas dan Piala Uber. Tapi tunggu dulu memangnya siapa MF Siregar?  

Siapa MF Siregar?

Memiliki nama lengkap Mangombar Ferdinand Siregar, tokoh olahraga nasional itu telah meninggal pada 2010. Meski begitu, jasa besarnya akan dunia olahraga begitu membekas bagi setiap insan yang berkecimpung di bidang yang sama.

Seperti dinukil dari Historia, MF Siregar merupakan tokoh di balik populernya jargon ‘mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga’. Sebuah semboyan yang kerap didengungkan ketika kita merayakan hari olahraga nasional.

Tak hanya sekadar jargon, MF Siregar juga pernah menempati sejumlah posisi strategis dalam dunia olahraga.

Mulai dari Wakil Sekjen KONI Pusat (1967-71), Sekjen KONI Pusat (1971-1986), Ketua Bidang Pembinaan PB PBSI (1992), Staf Ahli KONI Pusat (1995-1998), Anggota Dewan Kehormatan KONI Pusat (1999-2003), hingga Sekjen PB PBSI (2004-2008).

Beragam prestasi pun pernah dicetak oleh MF Siregar seperti mengantarkan tim bulutangkis meraih dua medali emas di Olimpiade Barcelona 1992 atas nama Susy Susanti dan Alan Budikusuma. Termasuk saat Indonesia menjuarai Piala Thomas 1998.

© Indosport.com
Piala Thomas dan Uber 2018 Copyright: Indosport.comPiala Thomas dan Uber.

Momen Indonesia Juara Piala Thomas 1998

Bertanding di Hong Kong, tim Indonesia datang ke Piala Thomas 1998 dengan perasaan tidak tenang karena sudah mendengar bahwa ada kerusuhan di Jakarta. Akan tetapi dengan semangat patriotisme, tim Piala Thomas dan Piala Uber tetap semangat.

Hasilnya, tim Piala Thomas 1998 yang diperkuat oleh Hariyanto Arbi, Ricky Subagja/Rexy Mainaky, Hendrawan, Candra Wijaya/Sigit Budiarto, Indra Wijaya, hingga Joko Suprianto berhasil menjadi juara usai mengalahkan Malaysia di final dengan skor 3-2.

Sedangkan tim Piala Uber 1998 hanya menjadi runner up saja setelah tim yang berisi Susy Susanti, Mia Audina, dan Zelin Resiana/Eliza Nathanael dikalahkan China di partai puncak. Meski gagal jadi juara prestasi tim Piala Uber saat itu bisa dikatakan lumayan.

Dan itu semua berkat kehadiran MF Siregar, sosok yang merekam momen unik BJ Habibie saat menyambut tim Piala Thomas dan Piala Uber 1998.