Tragis, Hanya Ada 2 Tunggal Putri Indonesia yang Mampu Juarai Denmark Open

Jumat, 4 Oktober 2019 18:40 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Indra Citra Sena
© BEN STANSALL/AFP/Getty Images
Selama digelarnya turnamen Denmark Open, rupa-rupanya hanya ada dua pebulutangkis tunggal putri Indonesia yang mampu naik di podium tertinggi Negeri Eropa. Copyright: © BEN STANSALL/AFP/Getty Images
Selama digelarnya turnamen Denmark Open, rupa-rupanya hanya ada dua pebulutangkis tunggal putri Indonesia yang mampu naik di podium tertinggi Negeri Eropa.

INDOSPORT.COM - Selama digelarnya turnamen Denmark Open, rupa-rupanya hanya ada dua pebulutangkis tunggal putri Indonesia yang mampu naik di podium tertinggi. Siapa saja?

Dua pebulutangkis tunggal putri tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Ivana Lie dan tentunya Susy Susanti.

Ya, selama digelarnya salah satu hajatan resmi BWF tersebut hanya dua Srikandi Indonesia yang mampu naik di podium tertinggi. Itu pun dalam rentang waktu yang sangat berjauhan.

Ivana Lie pertama kali naik ke podium tertinggi salah satu Negeri Eropa tersebut pada tahun 1979 dan dialah yang menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang meraih gelar juara di sana.

Usai kemenangan Ivana edisi 1979, tunggal putri Indonesia lagi-lagi kembali absen juara, dan barulah pada 1991 atau 12 tahun setelahnya, Susy Susanti naik ke podium tertinggi mewakili tunggal putri Indonesia.

Edisi 1991, Susy Susanti berhasil menjadi juara usai mengalahkan seteru abadinya, Huang Hua dalam pertandingan rubber game dengan skor akhir 11-5, 6-11, 11-8.

Susy pun berhasil mempertahankan gelar edisi 1992, di mana ia kembali berhasil merebut juara Denmark Open usai mengalahkan Lim Xiaoqing hanya dalam dua gim dengan skor akhir 11-3, 11-3.

Seusai kemenangan Susy Susanti edisi 1992, tercatat tak ada lagi nama Srikandi Indonesia yang mampu juara di Denmark Open bahkan hingga gelaran 2018 lalu.

Tahun 2019 ini, peluangnya pun juga tipis, mengingat sektor tunggal putri Indonesia masih sedang dalam masa perbaikan yang progresnya belum mencapai 100 persen.