In-depth

Evaluasi Tunggal Putri Indonesia di Denmark Open 2019: Masih Banyak PR

Selasa, 22 Oktober 2019 11:45 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© HUMAS PBSI
Gregoria Mariska Tunjung di ajang Denmark Open 2018. Copyright: © HUMAS PBSI
Gregoria Mariska Tunjung di ajang Denmark Open 2018.

INDOSPORT.COM - Berikut evaluasi tunggal putri Indonesia yang diwakili oleh Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani di Denmark Open 2019, jelas masih banyak PR untuk mereka jelang French Open 2019.

Ya, bulutangkis Indonesia hanya bertumpu pada dua wakil saja untuk nomor tunggal putri, yakni Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani.

Dari kedua wakil tersebut, Indonesia tak bisa berbicara banyak dengan Gregoria dan Fitriani harus kalah di babak pertama.

Dengan tersingkirnya tunggal putri di awal kompetisi, Indonesia berhasil meraih medali emas Denmark Open 2019 di nomor ganda putra oleh Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi usai mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Selain ganda putra, Indonesia juga meraih medali emas di nomor ganda campuran yaitu lewat kemenangan Praveen Jordan/Melati Daeva yang berhasil menaklukkan wakil China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong di final Denmark Open 2019.

Dengan raihan ganda putra dan ganda campuran, tentu ini menjadi pukulan untuk tunggal putri yang tak kunjung membuktikan kualitasnya. Sesuai evaluasi, PR untuk tunggal putri pun masih banyak.

Berikut INDOSPORT akan bahas lebih lanjut bagaimana evaluasi penampilan tunggal putri Indonesia yang diwakili oleh Gregoria dan Fitriani di Denmark Open 2019 kemarin.

Gregoria Mariska Tunjung

© badmintonindonesia.org
Gregoria Mariska Copyright: badmintonindonesia.orgGregoria Mariska meratapi kekalahannya di Denmark Open 2019.

Gregoria Mariska memang sejak lama disebut-sebut sebagai harapan baru bulutangkis Indonesia di nomor tunggal putri usai dirinya meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior tahun 2017 lalu.

Tapi setelah mewakili Indonesia di level senior, Gregoria tak kunjung meraih medali emas. Bahkan dalam ajang BWF World Tour dua tahun terakhir, Gregoria harus puas hanya mentok di babak semifinal di Denmark Open 2018 dan Thailand Open 2018.

Pada Denmark Open 2019 lalu, Gregoria Mariska langsung tersingkir di babak pertama setelah tak mampu menghadapi perlawanan dari pebulutangkis asal India yang menempati urutan ke-6 untuk ranking dunia tunggal putri, yaitu Pusarla V. Shindu.

Sebenarnya Gregoria terlihat mampu mengejar keunggulan Shindu di set pertama dan set kedua. Bahkan skor sangat tipis, yakni 22-20, 21-18 tapi apa daya, Gregoria harus kalah dua set langsung dari Shindu.

Kalah di babak pertama pada Denmark Open 2019 setelah tahun sebelumnya mampu tembus ke semifinal, tentu menjadi sebuah kemunduran. Apalagi jika dilihat di sepanjang tahun 2019 ini, Gregoria juga belum sekali pun bisa tembus semifinal di BWF World Tour.

"Awalnya saya ingin bisa menyamai hasil tahun lalu, yaitu semifinal. Saya ingin lebih berusaha di turnamen berikutnya, saya tak mau terbebani," ucap Gregoria dilansir dari laman resmi PBSI usai kalah di babak pertama Denmark Open 2019.

Semoga saja Gregoria mampu tampil lepas tanpa beban di French Open 2019 dan minimal bisa melewati raihannya di ajang yang sama pada tahun 2018, yaitu perempatfinal French Open.

Fitriani

© Humas PBSI
Fitriani kandas di tangan wakil Jepang di babak kedua Korea Open 2019. Copyright: Humas PBSIFitriani kandas di tangan wakil Jepang di babak kedua Korea Open 2019.

Wakil Indonesia lainnya di nomor tunggal putri yang juga kandas di babak pertama Denmark Open 2019 ialah Fitriani. Fitriani kalah di babak pertama dari wakil China, Cai Yanyan.

Fitriani harus menerima kekalahan dalam dua set langsung dari Cai Yanyan dengan skor 21-15, 21-15. Tapi bisa dibilang ini sebuah kemajuan untuk Fitriani, pasalnya di Denmark Open 2018, dia tak mampu tampil di putaran final karena kalah di kualifikasi.

Fitriani pun sudah mengungkapkan sejumlah faktor yang mungkin menjadi penyebab kekalahannya di babak pertama Denmark Open 2019 kemarin.

"Reaksi kaki saya hari ini lambat, kurang lincah. Terus bolanya tidak melewati lawan, defend juga kurang rapat. Saya tidak main aman dan kurang variasi, banyak yang harus saya perbaiki," ucap Fitriani usai laga dikutip dari Badminton Indonesia.

Tapi kabar baik menghampiri Fitriani jelang French Open 2019, dirinya langsung ke babak 16 besar karena lawannya di 32 besar, Sung Ji Hyun menyatakan mundur karena masih belum pulih cedera.

Hal ini tentu harus bisa dimaksimalkan dengan baik oleh Fitriani karena langsung lolos ke 16 besar. Tapi Fitriani berpotensi akan berhadapan dengan rekan senegaranya, Gregoria jika memang bisa menyingkirkan wakil China, He Bingjiao di babak pertama.

Bagan untuk nomor tunggal putri di French Open 2019 kali ini nampaknya tak menguntungkan untuk Indonesia. Dengan Fitriani bisa langsung bertemu Gregoria di 16 besar, otomatis membuat Indonesia nantinya hanya punya satu wakil untuk maju ke babak perempatfinal.

Meski begitu, untuk tunggal putri bulutangkis Indonesia, yaitu Fitriani dan Gregoria diharapkan mampu menampilkan terbaik di French Open 2019, setelah permainan buruk yang ditampilkan di Denmark Open 2019 kemarin. Semoga saja.