Senasib, 2 Pasangan Masa Depan Indonesia Dapat Kabar Buruk di Ranking BWF

Kamis, 19 Desember 2019 14:54 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© badmintonindonesia.org
Dua pasangan masa depan Indonesia harus mengalami nasib yang kurang baik di update ranking BWF terbaru per Selasa (17/12/19) lalu. Copyright: © badmintonindonesia.org
Dua pasangan masa depan Indonesia harus mengalami nasib yang kurang baik di update ranking BWF terbaru per Selasa (17/12/19) lalu.

INDOSPORT.COM - Dua pasangan masa depan Indonesia harus mengalami nasib yang kurang baik di update ranking BWF terbaru per Selasa (17/12/19) lalu.

Dua pasangan tersebut adalah ganda putri Putri Syaikah/Nita Violina Marwah dan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang terpaksa harus merosot jauh dalam update ranking BWF terbaru beberapa hari lalu.

Ya, berdasarkan update terbaru ranking BWF per Selasa (17/12/19) lalu, pasangan Leo/Daniel diketahui mengalami penurunan ranking yang cukup signifikan dimana mereka terpaksa turun 11 peringkat ke ranking 70 dunia dengan 18950 poin.

Senasib dengan Leo/Daniel, pasangan Putri/Nita juga mengalami hal yang sama. Ganda putri muda masa depan Indonesia tersebut juga mengalami penurunan 11 peringkat ke 52 dunia dengan 25720 poin.

Tahun 2019 sudah berlalu dan saatnya berbenah. Pasangan Leo/Daniel setidaknya sudah harus diberikan porsi bermain yang tepat dan banyak. Paling tidak jangan hanya di Super 100 saja, PBSI harus lebih berani mengikutkan mereka di turnamen Super 300 atau bahkan Super 500 jika sangat memungkinkan.

Demikian pula dengan pasangan Nita/Putri. Meskipun saat ini, PBSI sedang mencoba menaikkan pasangan Siti Fadia/Ribka Sugiarto, tetapi sudah selayaknya juga pasangan Putri/Nita juga mulai dipromosikan untuk meremajakan sektor ganda putri.

Terlebih saat ini, sektor ganda putri praktis hanya mengandalkan pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang di tahun 2019 mulai mengalami penurunan perfoma yang signifikan. Mulai memberikan pengalaman bermain yang banyak kepada juga merupakan salah satu cara untuk memperbaiki sektor ganda putri Indonesia.