Tersingkir Oleh Wakil Malaysia di Putaran Pertama All England 2020, Ada Apa Jonatan Christie?

Rabu, 11 Maret 2020 20:02 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Jonatan Christie diluar dugaan harus tersingkir dari tunggal putra Malaysia Lee Zii Jia di putaran pertama turnamen bulutangkis All England 2020. Copyright: © Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Jonatan Christie diluar dugaan harus tersingkir dari tunggal putra Malaysia Lee Zii Jia di putaran pertama turnamen bulutangkis All England 2020.

INDOSPORT.COM - Jonatan Christie diluar dugaan harus tersingkir dari tunggal putra Malaysia Lee Zii Jia di putaran pertama turnamen bulutangkis All England 2020. Ada apa?

Datang dengan status unggulan keenam sektor tunggal putra turnamen bulutangkis All England 2020, Jonatan Christie diluar dugaan harus rela langsung tersingkir oleh wakil Malaysia Lee Zii Jia.

Berhadapan di putaran pertama, Jonatan Christie yang merupakan pebulutangkis rangking enam dunia itu menyerah dari Lee Zii Jia yang merupakan peringkat 13 dunia, dalam pertandingan dua set langsung, 15-21 dan 13-21.

Dengan peringkatnya yang lebih unggul, kekalahan Jonatan Christie dalam dua set langsung melawan tunggal putra debutan di All England itu jelas sesuatu yang mengejutkan.

Apa lagi sebenarnya Jonatan Christie yang merupakan salah satu pebulutangkis tunggal putra terbaik di Indonesia itu punya rekor yang sempurna melawan Lee Zii Jia sebelumnya.

Pernah bertemu Lee Zii Jia di empat pertandingan sebelumnya, Jonatan Christie selalu bisa meraih kemenangan. Bahkan di dua pertandingan sebelumnya, pria yang akrab disapa Jojo itu selalu bisa meraih kemenangan dua set langsung melawan Lee Zii Jia. 21-13 dan 21-12 di Singapore Open 2019 dan 21-9 dan 21-17 di Swiss Open 2019. 

Ada Apa Jonatan Christie?

Menjadi tanda tanya besar memang, mengapa Jonatan Christie bisa menelan kekalahan dari Lee Zii Jia di putaran pertama All England 2020. Disaat memiliki keunggulan dalam berbagai hal atas wakil Malaysia itu.

Secara teknis, pelatih sektor tunggal putra bulutangkis Indonesia Hendry Saputra mungkin akan lebih mengerti apa yang jadi masalah anak asuhnya itu.

Namun jika melihat catatan selama tahun 2020 ini, pebulutangksi 22 tahun itu terlihat jelas memang belum menemukan penampilan terbaiknya di atas lapangan.

Dimulai dari ajang Malaysia Master 2020. Kala dirinya harus tersingkir di babak perempatfinal dari Ng Ka Long Angus. Kekalahan itu juga cukup mengejutkan, sebab dalam dua pertemuan sebelumnya, Jojo selalu bisa mengalahkan wakil Hong Kong itu.

Begitupun ketika tampil di rumah sendiri, dalam ajang Indonesia Master 2020. Bersua lawan yang bisa dirinya kalahkan di dua pertemuan sebelumnya, Jonatan Christie justru tersingkir di babak perempatfinal Indonesia Master 2020, melawan wakil Denmark Anders Antosen.

Keterpurukan Jonatan Christie semakin terlihat jelas dalam ajang Badminton Asia Team Championships 2020. Dari empat pertandingan yang dijalani, dengan lawan-lawan yang diatas kertas jauh di bawahnya, Jonatan Christie hanya bisa meraih satu kemenagan. 

Ketika bisa mengalahkan pemain Filipina Lanz Ralf Zafra. sementara melawan wakil Malaysia, India dan Korea Sleatan, Jojo selalu gagal meghadirkan kemenagan buat Indonesia.

Dengan kualitas yang sebenarnya sudah berada di level tertinggi bulutangkis dunia saat ini, apa yang dicatatakan Jonatan Christie jelas menjadi sebuah hal yang harus segera diperbaiki.

Sebab apapun alasan dibalik penampilan buruknya hingga ke All England 2020 kini, tentu publik bulutangkis Indonesia masih akan terus menaruh harapan besar ke bahu Jonatan Christie sebagai salah satu tunggal putra terbaik di dunia saat ini.