Piala Thomas dan Uber Ditunda, PBSI Minta Ini ke BWF Agar Tetap Adil

Minggu, 22 Maret 2020 09:51 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Indosport.com
PBSI minta ini ke Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) setelah mereka memutuskan menunda pagelaran Piala Thomas-Uber 2020. Copyright: © Indosport.com
PBSI minta ini ke Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) setelah mereka memutuskan menunda pagelaran Piala Thomas-Uber 2020.

INDOSPORT.COM - PBSI minta ini ke Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) setelah mereka memutuskan menunda pagelaran Piala Thomas-Uber 2020.

Dalam pemberitaan INDOSPORT.com sebelumnya, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akhirnya resmi menunda pergelaran Piala Thomas dan Piala Uber 2020. Turnamen yang sedianya akan dimainkan pada 16-24 Mei di Denmark bergeser ke 15-23 Agustus 2020.

Setelah melalui pertimbangan yang matang, BWF memilih untuk menunda turnamen bulutangkis beregu terbesar di dunia tersebut. Pandemi virus Corona (Covid-19) yang semakin luas memaksa turnamen harus diundur mendekati akhir tahun.

Hal ini sendiri disampaikan langsung oleh Sekjen BWF, Thomas Lund. Menurut Lund, penundaan gelaran Piala Thomas dan Uber diambil setelah persetujuan semua pihak.

 “Dalam mencapai keputusan (penundaan) ini, semua hal yang berkaitan dengan risiko kesehatan, keselamatan, dan logistik telah dipertimbangkan oleh BWF serta (Federasi) Bulutangkis Denmark, penyelenggara turnamen, Sport Event Denmark, dan pemerintah (kota) Aarhaus," ujar Lund dikutip dari laman resmi BWF.

Menurut Lund, keselamatan atlet, ofisial, dan semua komunitas bulutangkis adalah yang terpenting. Selain itu, adanya pembatasan perjalanan dan karantina yang diberlakukan di banyak negara memaksa turnamen harus ditunda.

“Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan semua atlet, rombongan mereka, ofisial dan komunitas bulutangkis adalah prioritas utama," katanya.

"Pembatasan perjalanan dan karantina yang semakin tinggi dan komplikasi logistik ekstrem berikutnya ini juga menjadi alasan penundaan turnamen,"

Keputusan ini diambil dengan persetujuan dari Dewan BWF, (Federasi) Bulutangkis Denmark, Pemerintahan Kota Aarhus (tempat penyelenggaraan), beserta mitra-mitra kompersial BWF lainnya.

Keputusan BWF tersebut pun dikomentari oleh Kasubid Hubungan Internasional PBSI, Bambang Roedyanto.

"Melihat situasi dan kondisi tuan rumah yang sedang lockdown, keputusan BWF ini memang yang terbaik. Apalagi Piala Thomas dan Uber hanya berjarak sekitar dua bulan lagi dari sekarang," katanya.

"Opsi menunda adalah yang paling oke. Semoga di Agustus nanti semua sudah membaik," kata Bambang Roedyanto dalam siaran pers yang diterima INDOSPORT.

"Selain itu, kami juga meminta seluruh Continental Championships (Asia, Eropa dan Pan Am) juga ditunda agar adil, karena turnamen Badminton Asia Championships kan harus ditunda," pungkasnya.

Tanda-tanda penundaan kompetisi sebetulnya sudah terlihat ketika pengundian yang sejatinya dilakukan 18 Maret lalu ditunda. Jika tak ada aral melintang, turnamen akan kembali digelar pada bulan Agustus di kota yang sama, yakni Aarhus, Denmark.