Olimpiade 2020 Ditunda Buat Pelatih Asal Indonesia Khawatir

Jumat, 27 Maret 2020 15:15 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
© BERITA HARIAN/Osman Adnan
Pelatih asal Indonesia yang saat ini menukangi sektor tunggal putra Malaysia, Hendrawan mengungkap hal positif dan negatif ditundanya Olimpiade Tokyo 2020. Copyright: © BERITA HARIAN/Osman Adnan
Pelatih asal Indonesia yang saat ini menukangi sektor tunggal putra Malaysia, Hendrawan mengungkap hal positif dan negatif ditundanya Olimpiade Tokyo 2020.

INDOSPORT.COM - Pelatih asal Indonesia yang saat ini menukangi sektor tunggal putra Malaysia, Hendrawan mengungkap hal positif dan negatif ditundanya Olimpiade Tokyo 2020.

Seperti diketahui Olimpiade Tokyo 2020 diputuskan untuk ditunda hingga tahun 2021 dari yang semula dijadwalkan pada 24 Juli hingga 9 Agustus mendatang karena wabah virus Corona.

Selain itu, penundaaan Olimpiade Tokyo 2020 juga diikuti oleh penundaan seluruh turnamen bulutangkis hingga akhir Mei mendatang  seperti yang telah disampaikan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

Meskipun mengakui bahwa penundaan Olimpiade Tokyo 2020 akan berdampak positif dan negatif bagi anak asuhnya, tetapi pelatih Hendrawan menyebut bahwa dirinya tetap khawatir dengan penundaan tersebut.

"Ini bagus untuk semua orang karena kita sekarang dapat fokus pada kesehatan dan keselamatan kita. Para pemain juga memiliki lebih banyak waktu untuk bersiap," ujar Hendrawan dikutip dari media The Star.

“Tetapi di sisi lain, semua pembatalan turnamen ini akan mematahkan ritme pemain kami yang semuanya masih sangat muda. Saya khawatir mereka tidak memiliki kedewasaan untuk menangani semua ini," pungkasnya.

Setidaknya pebulutangkis Lee Zii Jia akan melakukan debut perdananya di panggung Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda hingga tahun 2021 mewakili Malaysia.

Sementara itu, pelatih Hendrawan semasa kariernya menjadi pebulutangkis harus puas dengan medali perak Olimpiade Sydney 2000 dan setidaknya telah mengantarkan Lee Chong Wei meraih medali perak keduanya di Olimpiade Rio 2016.