Terbentur Banyak Hal, Piala Thomas dan Uber 2020 Mundur Lagi?

Jumat, 24 April 2020 13:24 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Indosport.com
Pagelaran Piala Thomas-Uber 2020 berpeluang kembali ditunda setelah terbentu banyak hal, termasuk yang paling utama adalah virus Corona. Copyright: © Indosport.com
Pagelaran Piala Thomas-Uber 2020 berpeluang kembali ditunda setelah terbentu banyak hal, termasuk yang paling utama adalah virus Corona.

INDOSPORT.COM - Pagelaran Piala Thomas dan Uber 2020 berpeluang kembali ditunda setelah terbentur banyak hal, termasuk yang paling utama adalah virus Corona.

Piala Thomas-Uber 2020 merupakan salah satu kompetisi bergengsi bulutangkis bergengsi yang ada di dunia. Turnamen tersebut sebelumnya akan diselenggarakan pada 16-24 Mei mendatang.

Namun semua rencana tersebut terpaksa gagal akibat virus Corona, sehingga Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) beserta Badminton Denmark dan pemerintah sepakat untuk memundurkannya ke tanggal 15-23 Agustus 2020.

Tetapi sepertinya kompetisi Piala Thomas-Uber 2020 akan kembali mundur lagi setelah pemerintah Denmark memperpanjang larangan untuk menyelenggarakan acara besar yang melibatkan banyak orang hingga 1 September mendatang.

Sebenarnya bagi Badminton Denmark hal tersebut bukanlah suatu masalah. Namun kompetisi seperti Piala Thomas-Uber 2020 rasanya akan menjadi kurang lengkap jika tidak disaksikan oleh banyak orang mengingat kompetisi ini merupakan kompetisi yang sangat bergengsi.

"Ini tantangan bagi kami, tetapi kami sudah siap untuk itu. Kami sudah mencoba menyiapkan alternatif," kata kepala eksekutif Badminton Denmark, Bo Jensen kepada media Denmark dikutip dari media The Star.

"Kami lebih suka menjalankan kompetisi di bawah lingkungan optimal dengan sebanyak mungkin penonton dan karenanya kami melihat kemungkinan memindahkan turnamen ke musim gugur (September hingga Desember)," lanjutnya.

Namun pihak Badminton Denmark menyebut kalau mereka harus membahas hal itu dengan BWF dan mencari tanggal alternatif di tengah padatnya turnamen BWF saat ini.

“Tentu saja kita bisa mengaturnya sesuai rencana tanpa jumlah penonton yang diinginkan. Hak komersial dan TV telah dijual dengan jumlah yang jauh lebih besar dari penjualan tiket, jadi bukan hanya kami yang memutuskan," pungkasnya.

Penundaan berbagai turnamen seperti Olimpiade Tokyo 2020 memang membuat berbagai kompetisi yang akan diselenggarakan BWF pada tahun 2021 seperti Piala Sudirman dan Kejuaraan Dunia akan menjadi sangat bentrok.