3 dari Indonesia, 4 Pebulutangkis yang Tekuk Lawan Tanpa Beri Poin

Sabtu, 2 Mei 2020 16:44 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Tiga dari empat pebulutangkis di dunia, tercatat pernah memaksa lawannya kalah tanpa satupun poin. Salah satunya Susy Susanti. Copyright: © Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Tiga dari empat pebulutangkis di dunia, tercatat pernah memaksa lawannya kalah tanpa satupun poin. Salah satunya Susy Susanti.

INDOSPORT.COM – Tiga dari empat pebulutangkis di dunia, tercatat pernah memaksa lawannya kalah tanpa satupun poin. Salah satunya Susy Susanti.

Dalam permainan bulutangkis, di mana seorang atlet relatif mudah mendapatkan poin, memang cukup jarang sekali kemenagan telak yang tercipta dalam poin nol di kubu lawan.

Tapi, bukan berarti hal itu tidak pernah terjadi. Sebab, sejarah mencatat setidaknya ada beberapa pertandingan, di mana salah satu pemain tak bisa satupun menghasilkan angka. Baik itu dalam satu set, maupun satu pertandingan secara keseluruhan.

Menariknya, catatan itu ternyata pernah ditorehkan oleh setidaknya tiga pebulutangkis Indonesia. Siapa mereka? Berikut INDOSPORT merangkumkan.

Susy Susanti

Pemain pertama yang bisa membuat lawannya tak bisa mencetak satu poin pun adalah Susy Susanti saat melawan pemain Korea Selatan, Lee Young-suk

Legenda tunggal putri Indonesia itu melakukannya pada ajang Sudirman Cup edisi pertama tahun 1989. Lebih hebatnya lagi, Susy Susanti yang baru berusia 18 tahun, melakukannya melawan pebulutangkis yang jauh lebih senior dan diunggulkan darinya, serta dalam kondisi Indonesia tertinggal dari Korea Selatan,.

Saat itu, Indonesia tertinggal dalam kedudukan 0-2, atau artinya jika Susy Susanti kalah, maka Indonesia juga otomatis akan langsung juga dipastikan kalah di pertandingan Final Sudirman Cup 1989 itu.

Namun, di luar dugaan, melawan Lee Young-suk yang merupakan runner up World Badminton Grandprix 1989, Susy Susanti bisa tampil luar biasa, memaksakan set ketiga, meski sempat kalah di set pertama.

Semakin spesial,  setelah melakukan comeback fenomenal di set kedua. Menang dengan poin 12-10, setelah sempat tertinggal 7-10. Di set ketiga, Susy Susanti secara luar biasa membuat Lee Young-suk tak berkutik sama sekali dan tak bisa mendapatkan satu poin pun. Susy Susanti akhirnya menang telak 11-0 di set ketiga itu sekaligus memenangkan pertandingan.

Semakin luar biasanya lagi, kemenangan telak 11-0 itu, yang membuka asa juara Indonesia. Indonesia kemudian akhirnya benar-benar bisa melakukan comeback menang 3-2 untuk menjuarai Sudirman Cup 1989.

Goh Jin Wei

Selanjutnya di ajang sekelas Piala Uber. Kemenangan telak tanpa memberikan satu poin pun ke lawan pernah dilakukan oleh pemain Malaysia Goh Jin Wei di tahun 2018 lalu.

Saat itu, Goh Jin Wei melakukannya ketika Malaysia melawan negara yang relatif lemah, Prancis. Turun di sektor tunggal putri, Goh Jin Wei saat itu bersua Yaelle Hoyaux yang di atas kertas jauh berada dalam level di bawahnya.

Benar saja, tanpa kesulitan dan hanya butuh waktu 20 menit, Goh Jin Wei saat tu berhasil meraih kemenangan dua set langsung. Dalam salah satu setnya, dirinya bisa membut Yaelle Hoyaux tak mendapatkan satu poin pun dengan kedudukan 21-7 dan 21-0.

Malaysia [un menang atas Prancis dengan skor 5-0 di fase grup Piala Uber 2018 itu.

Fran Kurniawan/Shendyu Puspa Irawati

Pemain ketiga dan keempat lainnya yang bisa membuat lawan tak bisa menghasilkan satu poin pun adalah pasangan ganda campuran asal Indonesia, Fran Kurniawan/Shendyu Puspa Irawati.

Lebih fenomenalnya, bukan hanya sekadar di satu set. Kala itu di turnamen Asia Badminton Championship 2012, Fran Kurniawan/Shendyu Puspa Irawati bisa melakuaknnya dalam dua set berturut melawan pasangan Turkmenistan, Annachary Nyyazgulyyev/Violetta Arutyunyan

Meski masih berstatus pasangan muda, di atas kertas Fran Kurniawan/Shendyu Puspa Irawati memang jelas unggul jauh dari Annachary Nyyazgulyyev/Violetta Arutyunyan.

Tapi, disebutkan Fran Kurniawan sendiri usai kemenangan telak dua set itu, dirinya mengaku tak pernah menyangka bisa menang dengan kedudukan akhir  21-0-21-0 atas lawannya.

Sayangnya memang, kemenangan Fran Kurniawan/Shendyu Puspa Irawati di putaran pertama Asia Badminton Championship 2012 itu tak bisa mengantarkan mereka jauh. Sebab di putaran kedua, mereka langsung harus tersingkir karena kalah dari pasangan unggulan kedua asal China, Xu Chen/Ma Jin.

2