Kisah Pukulan Lin Dan ke Pelatih China yang Bikin Hendrawan 'Sakit Hati'

Sabtu, 13 Juni 2020 07:26 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Mandatory Credit: Getty Images: Mike Hewitt /Allsport
Mengenang kisah tragis pukulan Lin Dan kepada eks pelatihnya, Ji Xinpeng yang pernah buat Hendrawan 'sakit hati' di Olimpiade Sydney 2000. Copyright: © Mandatory Credit: Getty Images: Mike Hewitt /Allsport
Mengenang kisah tragis pukulan Lin Dan kepada eks pelatihnya, Ji Xinpeng yang pernah buat Hendrawan 'sakit hati' di Olimpiade Sydney 2000.

INDOSPORT.COM - Mengenang kisah tragis pukulan Lin Dan kepada eks pelatihnya, Ji Xinpeng yang pernah buat Hendrawan 'sakit hati' di Olimpiade Sydney 2000.

Ji Xinpeng merupakan pebulutangkis tunggal putra yang mentas di akhir 1990 hingga awal 2000 sekaligus mantan pelatih legenda bulutangkis China, Lin Dan yang pernah menjadi korban pemukulan anak didiknya tersebut.

Dilansir dari situs olahraga chinadaily.com.cn, Lin Dan diketahui melakukan pemukulan terhadap eks pelatihnya, Ji Xinpeng di kamp. pelatihan tim bulutangkis China yang dilakukan di provinsi Fujian pada tahun 2008 silam.

Lin Dan yang saat itu berstatus sebagai pebulutangkis tunggal putra no. 1 dunia diketahui meninju pelatihnya, Ji Xinpeng lantaran keluhannya terhadap sang pelatih sama sekali tidak digubris pada waktu itu.

Merasa keluhannya tidak digubris oleh Ji Xinpeng, Lin Dan semakin mendidih dan terus berteriak di hadapan pelatihnya tersebut. Melihat tingkah laku dari anak didiknya tersebut, peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 lantas merespons dengan kalimat, "Siapa yang kamu teriaki saat ini?" katanya.

Mendengar perkataan Ji Xinpeng, Lin Dan pun membalasnya juga dengan kalimat yang tak kalah panas sampai akhirnya karena tak mampu menahan emosinya, Lin Dan mengayunkan tangannya dan memukul pelatihnya.

Ketika ingin melakukan serangan kedua, Lin Dan dihentikan sementara Ji Xinpeng tidak melakukan pembalasan apapun setelah mendapat sebuah pukula keras dari anak didiknya. Pasca kejadian tersebut, situasi mendadak memanas dan banyak pihak yang meminta Lin Dan untuk dicoret dari tim bulutangkis China yang akan berlaga di Olimpiade.

Usai pemberitaan yang tidak ada habisnya tersebut, Lin Dan akhirnya muncul di konferensi pers dan mengungkapkan permohonan maafnya atas peristiwa yang membuat geger publik China dan warga dunia.

"Saya telah minta maaf, tetapi saya tidak pernah memukul siapapun," ujar Lin Dan dikutip dari media harian Southern Metropolis di Guangzhou.

Namun siapa sangka pasca peristiwa yang menggegerkan dunia tersebut, Lin Dan sukses meraih medali emas pertamanya di Olimpiade Beijing dan tim bulutangkis putra China berhasil meraih Piala Thomas di tahun yang sama.

Kita kilas balik ke Olimpiade 2000 yang kala itu terjadi di Sydney, Ji Xinpeng sebenarnya hanya datang sebagai unggulan ketujuh. Sebagai wakil China, dirinya juga tak lebih diunggulkan dari Xia Xuanze yang datang sebagai unggulan keempat.

Semakin tak meyakinkan, kala di pertandingan pertamanya, di putaran kedua, Ji Xinpeng harus susah payah menang tiga set melawan pebulutangkis non unggulan asal Hong Kong, Ng Wei.

Begitupun ketika bisa terus melaju hingga perempatfinal, di situ Ji Xinpeng sudah ditunggu unggulan pertama asal Indonesia, Taufik Hidayat.

Tetapi di luar dugaan, dengan status yang tak lebih diunggulkan, Ji Xinpeng dengan mudahnya bisa melewati Taufik Hidayat muda. Dua set langsung 15-12 dan 15-5.

Tak berhenti sampai disitu, di semifinal, giliran unggulan ketiga asal Denmark Peter Gade yang jadi korban kejutan Ji Xinpeng. Pria kelahiran 30 Desember 1977 itu sukses mengalahkan Peter Gade, meski harus susah payah dalam tiga set, 15-9 1-15 dan 15-9, untuk kemudian melaju ke final.

Di final itulah kejutan Ji Xinpeng semakin sempurna, kala unggulan kedua asal Indonesia Hendrawan menjadi lawannya. Melengkapi superioritasnya atas tiga pemain unggulan teratas di Olimpiade 2000 Sydney, Hendrawan pun berhasil dibuat 'sakit hati' oleh Ji Xinpeng dalam dua set langsung, 15-4 dan 15-13.

Saat ini, Ji Xinpeng sudah memutuskan mundur dari kursi kepelatihan China dan memutuskan untuk lebih fokus dengan keluarga kecilnya.