BAM Minta Bantuan ke BWF, Soal Apa?

Senin, 15 Juni 2020 20:16 WIB
Penulis: Mohammad Khalid Syihabuddin | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Garfis: Yanto/INDOSPORT
Asosiasi bulutangkis Malaysia (BAM) meminta bantuan kepada Federasi Bulutangkis Dunia karena merasa kesulitan dalam menyusun penjadwalan ulang Copyright: © Garfis: Yanto/INDOSPORT
Asosiasi bulutangkis Malaysia (BAM) meminta bantuan kepada Federasi Bulutangkis Dunia karena merasa kesulitan dalam menyusun penjadwalan ulang

INDOSPORT.COM - Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) meminta bantuan kepada Federasi Bulutangkis Dunia karena merasa kesulitan dalam menyusun penjadwalan ulang untuk turnamen bulutangkis akibat pandemi virus corona.

Sementara itu, Federasi bulutangkis Dunia (BWF) telah merevisi kalender untuk musim depan yang akan dimulai pada bulan Agustus. Namun, masih belum bisa dipastikan bahwa para atlet yang datang dari luar negeri bisa diperbolehkan atau tidak.

Saat ini, banyak wilayah-wilayah perbatasan disebagain besar negara tengah melakukan mengawasan yang ketat. Hal ini dirasa untuk menaati peraturan pemerintah setempat mengenai pembatasan wilayah.

sebagian besar negara masih menerapkan pembatasan dan jika mereka telah membukanya kembali kemungkinan hanya di beberapa titik saja, pemerintah di seluruh dunia kemungkinan besar juga memberlakukan aturan karantina 14 hari untuk pelancong internasional yang datang ke sebuah negara.

Kecuali jika atlet elit Bulutangkis dibebaskan dari pembatasan perjalanan, maka pemain top kami Lee Zii Jia dan Aaron Chia-Soh Wooi Yik dapat melupakan tentang berkompetisi di dua atau lebih turnamen untuk peregangan.

Sekretaris BAM Datuk Kenny Goh mengharapkan BWF akan memperjelas bagaimana situasi yang akan dijalani nantinya ketika kembalinya musim semakin dekat.

"Sekarang mereka telah selesai dengan penjadwalan ulang turnamen, saya percaya bahwa BWF mengumpulkan informasi dari berbagai negara yang berkaitan dengan pembatasan perjalanan," kata Kenny.

"Sebagai badan dunia, mereka harus memainkan peran mereka untuk membantu anggota mereka dan membuatnya lebih mudah bagi semuanya untuk mengakses perjalanan."

Namun BWF menegaskan bahwa tidak ada jaminan bahwa semua turnamen dalam kalender yang dijadwalkan ulang akan berjalan sesuai rencana.

"Meskipun sulit untuk memprediksi kapan pergerakan internasional dan pembatasan masuk akan dicabut oleh masing-masing negara dan wilayah, BWF tidak akan melanjutkan kompetisi kecuali sangat jelas bahwa itu aman untuk dilakukan," kata sekretaris jenderal Thomas Lund setelah mengumumkan perubahan jadwal turnamen pada 22 Mei lalu.

Jadwal turnamen paling awal untuk tim nasional kemungkinan besar dilaksanakan adalah Taiwan Open yang dimulai pada 1-6 September.

Jadwal padat selama tujuh minggu selanjutnya juga terdiri dari Korea Open (8-13 September), China Open (15-20 September), Jepang Open (22-27 September), Piala Thomas dan Final Piala Uber (3-11 Oktober), Denmark Open (13-18 Oktober) dan Perancis Open (20-25 Oktober).