Ketika Kevin Sanjaya Jadi Momok Buat Legenda China Berdarah Indonesia

Sabtu, 4 Juli 2020 05:10 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Rafif Rahedian
© Robertus Pudyanto/Getty Images
Melihat lagi momen ketika legenda China berdarah Indonesia, Fu Haifeng, jadi bulan-bulan dari pebulutangkis ganda putra peringkat satu dunia, Kevin Sanjaya. Copyright: © Robertus Pudyanto/Getty Images
Melihat lagi momen ketika legenda China berdarah Indonesia, Fu Haifeng, jadi bulan-bulan dari pebulutangkis ganda putra peringkat satu dunia, Kevin Sanjaya.

INDOSPORT.COM - Melihat lagi momen ketika legenda China berdarah Indonesia, Fu Haifeng, jadi bulan-bulanan pebulutangkis ganda putra peringkat satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Dari video yang diunggah oleh Instagram akun @ftosports.co, momen ketika Kevin Sanjaya menjadi momok bagi legenda China berdarah Indonesia, Fu Haifeng terjadi di gelaran Malaysia Open 2017 lalu.

Dimana Kevin Sanjaya yang berpasangan dengan Marcus Gideon terlihat sangat menyulitkan pasangan China, Fu Haifeng/ Zheng Siwei dengan aksi-aksi ciamiknya.

Diawali dari servir return oleh Zheng Siwei, Kevin Sanjaya berhasil melob bola ke sisi pertahanan kiri yang tak terkawal pasangan Siwei/Fu Haifeng hingga menghasilkan poin untuk dirinya dan Marcus Gideon.

Selanjutnya, hal yang sama kembali terjadi ketika dropshot cantik yang diarahkan Kevin Sanjaya tepat di depan net. Pasangan Zheng Siwei/Fu Haifeng kembali gagal menjangkau dan membuatnya tertinggal jauh di game ketiga Malaysia Open 2017.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by BADMINTON FOR FUN (@ftosports.co) on

Sebelum akhirnya, pasangan Kevin/Marcus berhasil mengalahkan duet Zheng Siwei/Fu Haifeng dalam pertandingan rubber game dengan skor 21-14, 14-21, 21-12 di turnamen Malaysia Open 2017.

Sekedar informasi, dilansir dari media Sohu Sports, dari Indonesia yang dimiliki oleh Fu Haifeng berawal dari sang kakek yang bermigrasi ke Indonesia pada usia 16 untuk melakukan perdagangan. Sempat tinggal lama di Indonesia, lahirlah ayah dari Fu Haifeng bernama Fu Mingying.

Namun dikarenakan adanya konflik bernada rasial terhadap etnis Tionghoa, keluarga Fu Haifeng pun pulang ke China. Keluarga Fu Haifeng pun menempati sebuah daerah di Hui Lai, kampung petani Nanshan, China.

Saat itu, daerah Nanshan memang menjadi tempat mengungsinya para etnis Tionhoa dari Indonesia guna menghindari kerusuhan. Di kampung tersebut, ayah Fu Haifeng yaitu Fu Mingying menjalani hidup sebagai petani sekaligus pelatih bulutangkis.

Lalu pada tahun 1983, lahirlah Fu Haifeng di Guangdong yang nantinya akan dididik oleh Fu Mingying untuk menjadi pebulutangkis profesional. Singkat cerita, Fu Mingying akhirnya sempat naik pangkat menjadi pelatih tim bulutangkis China dan menyaksikan sang anak bermain.