Soal Nasib Denmark Open, BWF 'Ogah' Paksa Pemain

Jumat, 18 September 2020 20:26 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Lanjar Wiratri
© Humas PBSI
Mengenai partisipasi para pebulutangkis dunia di kompetisi Denmark Open 2020, begini jawaban standar dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) Copyright: © Humas PBSI
Mengenai partisipasi para pebulutangkis dunia di kompetisi Denmark Open 2020, begini jawaban standar dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF)

INDOSPORT.COM - Mengenai partisipasi para pebulutangkis dunia di kompetisi Denmark Open 2020, begini jawaban standar dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

Meskipun sudah memutuskan menunda Piala Thomas - Uber 2020 dan membatalkan Denmark Masters, BWF diketahui masih tetap akan melanjutkan kompetisi Denmark Open 2020 yang akan digelar pada 13 - 18 Oktober di Odense, Denmark.

Tetapi, selepas memutuskan menunda Piala Thomas - Uber  yang semula dijadwalkan pada 3 - 11 Oktober di Aarhus Denmark dan membatalkan Denmark Masters, banyak negara yang awalnya berpikir untuk berpartisipasi, akhirnya memutuskan mundur.

Meskipun demikian, BWF melalui Sekjend Thomas Lund mengaku tidak bisa memaksa pemain, tetapi berharap bahwa dengan diselenggarakannya Denmark Open dapat menunjukkan bahwa mereka mampu menggelar turnamen dengan aman dan nyaman di tengah kondisi pandemi Corona.

"Kami tidak bisa memaksa para pemain untuk pergi ke Denmark Open, tetapi kami berharap mereka bisa berpartisipasi, dan hal itu dapat menunjukkan kepada olahraga lainnya bahwa turnamen dapat diadakan dengan cara yang aman dan sehat," ujar Thomas Lund dikutip dari media Sports TV2.

Sementara itu, Sekjend BWF Thomas Lund juga menyebut bahwa mereka akan segera mengumumkan apakah akan tetap menyelenggarakan turnamen seri Asia atau tidak dalam waktu dekat ini, mengingat negara mana yang akan menjadi tuan rumah masih belum ditemukan.

Tetapi, berhembus kabar bahwa Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT) telah mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah dan pengajuan itu mendapat respons yang baik dari negara-negara besar bulutangkis, sehingga sangat besar kemungkinan kompetisi seri Asia tetap digelar.

Namun semua itu masih akan tetap bergantung pada BWF apakah mereka akan tetap menyelenggarakan turnamen seri Asia sebagai kompetisi penutup tahun 2020, atau sebaliknya?