Bulutangkis Vakum, Legenda Malaysia 'Ngemis' soal Pendapatan Pemainnya

Senin, 5 Oktober 2020 17:26 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Eks pelatih Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM), Rashid Sidek minta BWF melakukan hal ini terkait nasib pemain independen Malaysia yang berada di ujung tanduk. Copyright: © Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Eks pelatih Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM), Rashid Sidek minta BWF melakukan hal ini terkait nasib pemain independen Malaysia yang berada di ujung tanduk.

INDOSPORT.COM - Eks pelatih Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM), Rashid Sidek minta Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) melakukan hal ini terkait nasib pemain independen Malaysia yang berada di ujung tanduk.

Di tengah situasi yang tidak menentu seperti sekarang ini, memang bisa dikatakan sangat memukul para pemain independen karena tidak ada pemasukan yang pasti di tengah vakumnya kompetisi bulutangkis.

Diakui oleh eks BAM, Rashid Sidek kalau situasi tak menentu semacam ini telah membuat nasib para pemain independen Malaysia berada di ujung tanduk dan sangat tidak menuntu, sehingga ia berharap BWF bisa memberi solusi atas permasalahan ini.

"Pendapatan para pemain terpengaruh tanpa turnamen, dan saya pikir, adalah tugas badan dunia untuk memeriksanya,” katanya.

"Apakah ada dana khusus untuk para pemain? Saya urus para pemain independen, mereka terpukul parah, karena mereka tidak mendapat pemasukan dari badan nasional seperti beberapa pemain nasional, ” ujar Rashid Sidek, eks pelatih BAM< dikutip dari media The Star.

BWF sendiri diketahui akan segera menggelar kompetisi Denmark Open 2020 pada 13 - 1 Oktober sebagai tanda dimulainya kompetisi bulutangkis internasional setelah hampir 7 bulan lamanya vakum akibat pandemi virus Corona.

Sebelumnya, pemain independen Malaysia, Soong Joo Ven telah mengatakan bahwa situasi tanpa kompetisi internasional seperti sekarang ini telah membuatnya sangat kesulitan sehingga ia berharap kalau BWF akan memberikan perhatian khusus terkait ini.

"Ini sangat sulit, terutama untuk pemain independen seperti saya karena bulutangkis seperti pendapatan utama kami. Sulit bagi kami untuk bertahan di masa-masa sulit ini jika kami tidak bermain di turnamen," ujar Soong Joo Ven dikutip dari media News Straits Times.

"Saya berharap BWF akan melihat masalah ini dengan serius karena pemain peringkat bawah tidak akan bisa lolos ke turnamen tingkat atas," tambahnya.

BWF dalam konferensi pers virtualnya pada Selasa (29/09/20) lalu juga telah menyebutkan bahwa mereka tidak hanya harus memikirkan pemain top 30 dunia saja, tetapi pemain lainnya di luar itu untuk kompetisi bulutangkis internasional tahun 2021.