Pebulutangkis Indonesia Wajib Tahu, Penyebab Kegagalan Menuju Elite Dunia

Jumat, 13 November 2020 20:27 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Djarum
Wajib diketahui oleh seluruh pebulutangkis Indonesia, inilah beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan menuju elite dunia, apa saja? Copyright: © Djarum
Wajib diketahui oleh seluruh pebulutangkis Indonesia, inilah beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan menuju elite dunia, apa saja?

INDOSPORT.COM - Wajib diketahui oleh seluruh pebulutangkis Indonesia, inilah beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan menuju elite dunia, apa saja?

Menjadi pebulutangkis yang bisa menapaki jajaran elite dunia bukanlah sebuah perkara mudah. Sebab, ada banyak hal yang bisa menyebabkan kegagalan.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin dan Ketua Harian PB Jaya Raya Imelda Wigoena pada bincang media virtual bertajuk "Perjuangan Klub dalam Melahirkan Pahlawan Bulutangkis Indonesia", pada Kamis (12/11/20).

Menurut Yoppy Rosimin ada banyak sekali hal yang bisa menjadi penyebab bagi pebulutangkis Indonesia bisa menapaki elite dunia, dan klub bulutangkis sebagai tempat mereka bernaung harus pintar-pintar untuk menjaganya.

"Banyak sekali gangguan, jadi kita harus menjaga supaya hal-hal itu tidak mematikan keahlian atlet tersebut. Ibaratnya seperti orang tua, kita selalu curhat-curhatan soal bagaimana caranya mereka bisa terus berkompetisi dan membanggakan negara. Gangguannya bisa dari internal, mulai dari perjuangan pelatih, pengurus dan itu semua tidak gampang," ujar Yoppy Rosimin.

Bahkan lebih lanjut lagi Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin menyebut bahwa tugas klub bulutangkis seperti PB Djarum tidak hanya selesai sampai para pebulutangkis menapaki era elite dunia, namun setelahnya pun juga menjadi urusan mereka.

"Kita harus terus menyimak dan berkomitmen dengan atlet-atlet tersebut. agar mereka bisa membanggakan negeri, keluarga dan memperkuat benteng finansial untuk kehidupan di kemudian hari," lanjutnya.

"Apalagi jangka waktu atlet untuk bisa terus di masa top paling tidak 10 tahun, dan itu harus dijaga, jadi nanti ketika mereka sudah tidak menjadi atlet tidak punya apa-apa," tuturnya.

Hal yang sama juga dituturkan oleh Ketua Harian PB Jaya Raya Imelda Wigoena juga menuturkan bahwa masalah nonteknis yang sering kali menjadi penyebab pebulutangkis Indonesia gagal menapaki elite dunia adalah soal mentalitas.

"Sebetulnya masalah mental, karena kita pada saat merekrut, menurut saya sudah ketahuan mana yang bagus mentalnya dan tidak. Masalah mental ini adalah sesuatu yang sulit. Saya pernah punya pengalaman atlet 12 tahun yang punya fisik yang bagus dan sudah dipercayakan kepada kita," kata Imelda Wigoena.

"Jadi, saya sudah bilang kepada pelatih kalau ini anak tidak jadi, maka salahnya ada di pelatih. Namun karena masalah mental, akhirnya tidak jadi. Maka ketika merekrut, masalah mental harus menjadi perhatian khusus," tukasnya.

Baik PB Djarum dan PB Jaya Raya sendiri menjadi dua klub bulutangkis yang saat ini mampu menghasilkan banyak pebulutangkis Indonesia yang sekarang ini sudah menapaki elite dunia.