Peraih Medali Emas Olimpiade Sydney yang Putuskan Pindah dari Indonesia

Selasa, 8 Desember 2020 06:41 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Ronald Martinez/Getty Images
Peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 yakni Tony Gunawan (kanan) yang memutuskan pindah kewarganegaraan dari Indonesia ke Amerika Serikat. Copyright: © Ronald Martinez/Getty Images
Peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 yakni Tony Gunawan (kanan) yang memutuskan pindah kewarganegaraan dari Indonesia ke Amerika Serikat.

INDOSPORT.COM - Peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 yakni Tony Gunawan yang memutuskan pindah kewarganegaraan dari Indonesia ke Amerika Serikat.

Tony Gunawan merupakan salah satu atlet bulutangkis yang memiliki karier luar biasa. Apalagi peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 yang memutuskan hijrah ke Amerika Serikat merupakan salah satu pemain yang mudah beradaptasi dengan pebulutangkis manapun.

Tony Gunawan merupakan salah satu pewaris dari kecemerlangan Indonesia di ganda putra, karena dirinya bersama denga Candra Wijaya, Sigit Budiarto dan Halim Haryanto berhasil melanjutkan dominasi Indonesia di sektor ganda putra.

Tony Gunawan merupakan pemain all-court yang hebat. Permainannya di lapangan depan dan belakang serta pertahanan yang biasa dan serangan kilatnya yang menakutkan, ia berhasil membangun kemitraan yang sukses dengan Candra Wijaya dan Halim Haryanto.

Bersama Candra Wijaya, Tony Gunawan berhasil meraih medali emas di Olimpiade Sydney 2000, sedangkan bersama Halim Haryanto, ia berhasil meraih gelar All England dan gelar Juara Dunia.

Di Olimpiade Sydney 2000, Tony Gunawan yang berpasangan dengan Candra Wijaya berhasil meraih medali emas usai mengalahkan pasangan Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong dalam pertandingan rubber game dengan skor 15 - 10, 9 - 15, 15 - 7.

Tahun 2001, Tony Gunawan memilih hijrah ke Amerika Serikat dan kemudian bermitra dengan Howard Bach. Namun siapa sangka, ia kembali berhasil meraih gelar Juara Dunia setelah mengalahkan mantan partnernya, yakni Candra Wijaya/Sigit Budiarto di partai final, dan itu momen manis terakhir untuk Indonesia.