x

5 Ganda Putri Terbaik Pernah Dimiliki Indonesia

Rabu, 7 Oktober 2015 12:38 WIB
Editor: Charles Emanuel Dominggus

Tak dapat dipungkiri konsistensi sektor ganda putri tak sekukuh ganda putra. Kejayaan sektor ini seperti timbul tenggelam.

Belakangan Indonesia kembali memiliki pasangan ganda putri yang disegani yakni Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari setelah vakum selama beberapa waktu.

INDOSPORT mengangkat sejumlah pasangan ganda putri yang pernah dimiliki.


1. Verawati Fajrin/Imelda Wigoena

Pasangan ini memiliki pamor di akhir era 1970-an. Pasangan ini pernah meraih medali emas Asian Games 1978 dan gelar All England 1979.

Setelah Imelda pension, Verawaty kembali menuai prestasi saat berpasangan dengan Yanti Kusmiati.

Setelah pensiun Verawati semapt melatih di Pelatnas PBSI Cipayung untuk menangani tunggal putri sebelum ditugaskan sebagai pengajar di SMA Ragunan.

Sementara Imelda setelah gantung raket sempat berkarir sebagai karyawan bank sebelum menjadi evangelist.


2. Elysa Nathanael/Zelin Resiana

Elysa Nathanael/Zelin Resiana mulai diperhitungkan setelah sukses menembus babak final All England 1995.

Bersama pasangan Lili/Finarsih mereka turut mempersembahkan Piala Uber 1994 dan 1996. Elysa/Zelin juga menjadi juara Indonesia Terbuka 1996 dan 1997, AS Terbuka 1996, medali emas SEA Games 1997, Runner Up All England  1995 dan 199, serta medali perunggu Kejuaraan Dunia 1997.


3. Elysa Nathanael/Deyana Lomban

Elysa kemudian berpisah dengan Zelin dan berpasangan dengan Deyana Lomban. Elysa/Deyana mampu mencapai babak final Asian Games 1998 dan menjadi juara di beberapa turnamen. Namun, pasangan tersebut kemudian dipisah usai gagal meraih prestasi di ajang Olimpiade Sydney 2000.

Deyana yang terkenal dengan jumping smash akhirnya memilih hijrah ke Amerika Serikat dan menjadi pelatih di salah satu negara bagian Maryland. 


4. Liliyana Natsir/Vita Marissa

Prestasi sektor ganda putri perlahan tapi pasti mulai menurun. Sempat muncul pasangan Jo Novita/Lita Nurlita. Jo/Lita sukses tampil di Olimpiade 2004 di Athena, Yunani. Namun langkah keduanya berakhir di babak kedua setelah kalah dari Yang Wei/Zhang Jiewen asal Tiongkok.

Selanjutnya muncul pasangan Liliyana Natsir/Vita Marissa. Pasangan ini sukses mengembalikan pamor Indonesia di kancah internasional. Prestasi pertama keduanya yakni menjuarai China Masters Superseries 2007.

Keduanya kembali menjadi andalan Indonesia pada Piala Uber 2008 di Jakarta dan konsisten menyumbang poin.

Prestasi keduanya berlanjut. Mereka berhasil menjuarai Indonesia Terbuka Superseries 2008 dan mengantar keduanya ke peringkat empat dunia.


5. Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii

Kini Indonesia memiliki ganda putri yang disegani. Usaia meraih medali emas Asian Games 2014 prestasi mereka terus beranjak naik. Sebelum menjadi jawara di Asian Games 2014, keduanya berhasil membawa pulang gelar Taiwan Grand Prix Gold.

Setahun kemudian mereka menjuarai Korea Terbuka Superseries 2015 and menjadi satu-satunya gelar yang dibawa pulang Indonesia. Ganda terbaik tanah air ini menjadi tulang punggung Indonesia untuk Berjaya di kancah internasional termasuk Olimpiede Rio 2016 mendatang.

Greysia Polii/Nitya Krishinda MaheswariVerawati Fajrin/Imelda WigoenaElysa Nathanael/Deyana LombanLiliyana Natsir/Vita Marissa

Berita Terkini