x

Kevin/Marcus Tak Masalah Dengan Peraturan Baru BWF, Susy Susanti Protes Keras

Kamis, 22 Februari 2018 19:51 WIB
Penulis: Riris Putri Ridaprilia | Editor: Ardini Maharani Dwi Setyarini
Susy Susanti saat diwawancarai di Pelatnas PBSI.

Turnamen All England dan Piala Thomas dan Uber dikabarkan akan menjadi ajang uji coba peraturan baru BWF dalam melakukan servis. Peraturan yang dirasa hanya merugikan pemain berpostur tinggi itu ternyata mendapat sorotan tersendiri bagi Susy Susanti.

Peraturan tersebut mengharuskan pebulutangkis untuk menempatkan bola 1,15 meter di atas permukaan lapangan. Dengan peraturan seperti itu sudah dipastikan jika pebulutangkis akan kesulitan, terlebih kepada pebulutangkis yang berpostur tubuh tinggi. 

Baca Juga

Berbeda dengan Duo Minions, Kevin Sanjaya Sakamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, mereka tak merasakan adanya kesulitan dalam peraturan tersebut. Hal itu tentu saja karena didasari dengan postur mereka yang lebih pendek.

"Tidak ada masalah dengan aturan servis baru BWF, saya kan pendek, jadi tidak mengganggu buat saya. Namun, aturan itu akan memakai sensor dan saya belum pernah menggunakan itu," ujar Kevin dinukil dari Bola.

"Akan tetapi, saya belum tahu praktik aturan tersebut. Hal itu karena belum pernah melakukan servis dengan aturan baru. Buat saya tidak ada masalah karena punya postur pendek," lanjutnya.

Marcus Fernaldi (kanan) melakukan pukulan smash ke arah Hendra Setiawan/Rian Agung Saputro.

Untuk membiasakan pebulutangkis dan agar terhindar dari fault, PBSI sendiri sudah mulai melatih para atletnya di Pelatnas Cipayung dengan menerapkan peraturan itu mulai Rabu (21/02/18) lalu.

"Kami sengaja melatih anak-anak ini servis, khususnya sektor ganda," kata Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga PBSI, Susy Susanti, di pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.

Meski telah memberikan pengarahan kepada atlet, legenda bulutangkis Indonesia pemegang 4 medali emas All England tersebut nampaknya kurang menyetujui mengenai peraturan yang ditetapkan oleh BWF itu.

Susy Susanti juara All England pada Maret 1990.

"Jadi ada beberapa kali memberi pengarahan untuk atlet dan dicoba, kemudian divideokan karena ini fatal banget dan kami juga berencana untuk memberikan masukan kepada BWF terkait servis ini. Kami ingin tahu secara pastinya. Karena ini enak banget setelah beberapa puluh tahun mengubah-ubah aturan dan diterapkan di event sebesar All England," tambah Susy.

Peraturan mengenai servis ini sendiri memang belu menjadi peraturan resmi yang akan digunakan BWF dalam turnamen-turnamen mendatang. Ajang All England dan Piala Thomas dan Uber hanya dijadikan uju coba, nantinya peraturan ini akan dibahas pada rapat tahunan BWF yag akan digelar pada Mei 2018 mendatang.

Piala ThomasPiala UberBWFPBSISusy SusantiKevin Sanjaya/Marcus GideonAll England 2018

Berita Terkini