x

Mengenang Momen Tim Indonesia Terakhir Kali Juara Piala Sudirman

Selasa, 21 Mei 2019 08:13 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Arum Kusuma Dewi
Indonesia terakhir juara Piala Sudirman pada tahun 1989.

INDOSPORT.COM – Tim beregu Indonesia akan menjalani pertandingan kedua di ajang Piala Sudirman 2019, Rabu (22/05/19), melawan Denmark.

Indonesia telah memastikan lolos ke babak perempatfinal setelah Inggris secara tidak terduga menang atas Denmark dengan skor 3-2.

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan kawan-kawan kembali membuka asa meraih juara setelah terakhir dan satu-satunya diraih pada 1989 atau saat penyelenggaraan pertama Piala Sudirman.

Sudah sangat lama menanti trofi Piala Sudirman tidak pulang ke Tanah Air. Kembali ke tahun 1989 di Istora Senayan, Jakarta kala itu, Indonesia dihuni pebulutangkis-pebulutangkis kenamaan, seperti Rudy Gunawan, Eddy Hartono, Verawaty Fajrin, dan Susy Susanti.

Baca Juga

Indonesia tampil dominan sepanjang babak grup. Tergabung di grup A, Indonesia lolos setelah membantai Korea Selatan 4-1 dan menggilas Inggris 5-0.

Tim beregu Merah Putih meraih tiket ke final setelah menekuk China dengan skor 3-2. Di final, Indonesia kembali bersua Korea Selatan.

Alih-alih menang mudah, Indonesia justru harus berjuang ekstra keras untuk menjinakkan Negeri Ginseng di laga pamungkas. Laga ini bahkan disebut nyaris membawa kekecewaan bagi penonton yang hadir di Istora Senayan.


1. Kebangkitan Susy Susanti dan Indonesia di Final

Susy Susanti menjadi titik kebangkitan Indonesia di final Piala Sudirman 1989.

Pertarungan sengit terjadi di laga pertama. Rudy Gunawan/Eddy Hartono kalah dari musuh bebuyutannya yang juga legenda ganda putra Korea Selatan, Park Joo Bong/Kim Moon Soo, dengan skor 9-15, 15-8, dan 13-15.

Kondisi kian mengkhawatirkan setelah ganda putri Verawaty Fajrin/Yanti Kusmiati menyerah dari Hwang Hye Young/Chung So Young 12-15, 6-15.

Harapan terakhir Indonesia berada di pundak gadis berusia 18 tahun bernama Susy Susanti. Nahas, Susy justru menelan kekalahan di set pertama dari Lee Young Suk 10-12.

Di set kedua, Susy sudah nyaris kalah 2-10. Satu angka lagi, Korea Selatan akan memastikan gelar juara dengan kemenangan mutlak 3-0.

Semua penonton tertuntuk lesu, Indonesia sudah kalah, pikir mereka. Beberapa di antara mereka mungkin telah beranjak dari kursi penonton dan melangkahkan kaki keluar gedung dengan menyeka kesedihan.

Susy masih di atas lapangan, berdiri dengan kakinya yang kuat nan kecil. Ia belum menyerah, semangatnya masih enggan padam menolak kalah.

Baca Juga

Pelan-pelan Susy memperkecil ketertinggalan, 4-10, 6-10. Angkanya terus bertambah dan bertambah. Penonton keheranan dan mulai kembali bersorak menggemakan nama Susy.

Lee Young Suk gugup, Susy telah mencapai angka 10-10! Dengan serangan yang mematikan, Susy menyudahi pertarungan di game kedua dengan skor 12-10. Menakjubkan!

Di set ketiga, daya juang Lee Young Suk telah habis. Susy membantai Lee Young Suk yang telah jatuh mentalnya dan hancur tanpa perlawanan dengan skor 11-0.

Korea Selatan ketar-ketir, Indonesia semakin di atas angin. Edy Kurniawan berhasil membawa Indonesia menyamakan  angka 2-2 setelah menang 15-4, 15-3 dari Han Kok Sung.

Di laga penentu, Eddy Hartono/Verawaty Fajrin menghabisi perlawanan Park Joo Bong/Chung Myung Hee 18-13, 15-3. Istora Senayan akhirnya bergelora dan mengharu biru.

Namun sayangnya, kejayaan yang membuat sekujur tubuh merinding itu belum pernah lagi dirasakan oleh Indonesia. China lebih sering mendominasi turnamen dwi tahunan itu dengan 10 gelar, sementara Korea Selatan 4 gelar juara.

Tahun 2019, Indonesia masih punya harapan dengan putra-putri terbaik saat ini. Sudah saatnya Indonesia menyudahi puasa gelar 30 tahun silam di bulan Ramadan yang penuh berkah.

Ikuti Terus Berita Piala Sudirman dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM

Susy SusantiPiala SudirmanEddy Hartono/Rudy GunawanBulutangkisBerita Olahraga

Berita Terkini