x

Kilas Balik, 2 Kontroversi Terjadi di Indonesia Open Tahun Lalu

Kamis, 13 Juni 2019 19:18 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
Aksi selebrasi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi juara Indonesia Open 2018.

INDOSPORT.COM - Turnamen Indonesia Open 2019 akan segera dilangsungkan 16-21 Juli mendatang. Indonesia sudah memastikan bakal mengirimkan 97 wakil di BWF World Tour Super 1000 tersebut.

Mulai dari ganda putra nomor 1 dunia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon hingga pebulutangkis tunggal putra yang baru saja menjuarai Australia Open 2019, Jonatan Christie.

Dalam turnamen yang akan diselenggarakan di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, tersebut para pebulutangkis dari berbagai negara dipastikan bakal saling adu sikut untuk menjadi yang terbaik di salah satu turnamen BWF World Tour tersebut.

Baca Juga

Terlebih lagi, Indonesia Open 2019 merupakan turnamen Super 1000 yang poinnya akan sangat memengaruhi posisi pebulutangkis di ranking dunia BWF.

Selain itu, poin yang diperoleh di turnamen ini juga akan memengaruhi posisi mereka di klasemen sementara menuju BWF World Tour Final 2019 yang akan diselenggarakan Desember mendatang.

Menuju ke turnamen Indonesia Open 2019, ada dua kejadian kontroversi yang menarik untuk diingat kembali untuk menyengarkan ingatan sebelum akhirnya menyaksikan para atlet yang akan bertanding pada turnamen Super 1000 tersebut.

Momen Kevin Sanjaya acungkan jempol ke bawah ke pasangan Denmark

Peristiwa tersebut terjadi di perempatfinal Indonesia Open 2018 ketika pasangan berjuluk The Minions berhasil mengungguli pasangan Denmark, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding.

Ganda putra nomor 1 dunia tersebut berhasil menumpas perlawanan sengit wakil Denmark dalam pertandingan rubber game dengan skor akhir 20-22, 22-20, 21-18

.Namun di momen kemenangan Kevin/Marcus tersebut terselip sebuah momen kontroversial. Ketika pasangan The Minions merasa mendapat perlakuan tak enak dan dirugikan oleh wasit.

Baca Juga

Merasa dirugikan, Kevin pun lantas memprotes wasit dan berkat aksi protesnya tersebut, Kevin akhirnya mendapat kartu kuning dari wasit di penghujung set ketiga.

Tak hanya itu, lantaran sangat kesal dengan ketidakadilan wasit, ia pun lantas mengacungkan jempol ke bawah yang ditujukan langsung untuk pasangan Denmark.

"Wasit tak adil, kita bermain lawan bule, tapi wasit semua yang mimpin orang bule. Ini kita main di rumah sendiri, harusnya ada dong satu wasit dari Asia."

"Bahkan saat kita sudah keluar lapangan kita sempat diteriakin, bahkan kita diancam kartu hitam. Memang kita salah apa? kita juga sudah menang juga," tegas Marcus..

Sindiran sinis Taufik Hidayat

Seperti yang kita tahu di Indonesia Open 2018,Anthony Sinisuka Ginting terpaksa mengubur impiannya untuk naik podium pertama setelah kalah dari Kento Momota di perempatfinal.

Kekalahan Runner-Up Australia Open 2019 tersebut pun secara otomatis membuat sektor tunggal putra Indonesia tak lagi memiliki wakil di ajang Indonesia Open 2018.

Hal tersebut lantas membuat Taufik Hidayat selaku legenda tunggal putra Indonesia geram dengan performa buruk para juniornya. Ia mengaku sangat prihatin atas hasil buruk yang dituai tunggal putra Indonesia di turnamen yang notabenenya diselenggarakan di rumah mereka sendiri.

Baca Juga

Ia pun lantas meminta PBSI untuk mengevaluasi kinerja pelatih tunggal putra. Menurut Taufik ada banyak pelatih yang cocok untuk menggantikan Hendri Saputra di posisi pelatih tunggal putra Indonesia saat ini.

“Masih banyak pelatih yang bagus dan mumpuni di indonesia ini, tapi kok tetap aja dipertahanin yang ini ya? Apa ada kepentingan tertentu sehingga tidak bisa diganti? Haha hidup bulutangkis,” tulisnya dalam unggahan di Instagram.

Anthony Sinisuka GintingTaufik HidayatKevin Sanjaya/Marcus GideonIndonesia OpenIndonesia Open 2018Berita OlahragaBerita SportIndonesia Open 2019

Berita Terkini