Godfather Bulutangkis China Dapat Penghargaan, Indonesia Ikut Disebut

INDOSPORT.COM – Wang Wen Jiao mendapatkan penghargaan dari Presiden China pada Rabu (02/10/19). Pria berusia 85 tahun yang dijuluki ‘Godfather’ bulutangkis Negeri Tirai Bambu itu diapresiasi berkat dedikasinya memajukan bulutangkis negara tersebut.

Dalam acara penghargaan tersebut, salah satu televisi China di acara World Today menyebutkan nama Indonesia. Hal tersebut sejatinya sangat beralasan. Wen Jiao merupakan pria kelahiran Solo yang pada 1954 ‘kembali’ ke China bersama ketiga orang temannya.

Dilansir dari situs DNA Syndication, ia menaruh dedikasi untuk mengembangkan bulutangkis setelah bermukim di China. Bagaikan kenekatan ala anak muda, Wen Jiao hanya bermodal kemampuan badminton yang ia pelajari di Solo, Indonesia.

“Saya beserta teman ingin mempopulerkan badminton. Pada 1950-an, tidak ada yang mengetahui olahraga ini. Kami berkelana mengarungi negara dan sedikit demi sedikit olahraga ini menjadi populer,” ucap Wen Jiao.

Ia kemudian membuat cetak biru pengembangan bulutangkis. Sebagai pelatih kepala, ia ingin para murid angkatan pertamanya (1960-an) memilki kecepatan dan kekuatan. Model latihan yang ia rancang pun berdasarkan tujuan tersebut

Hasilnya, selama bertahun-tahun China membuat dominasi di olahraga tersebut. Pada 1981, ketika para pemain China mengikuti Thomas Cup, mereka langsung juara. Prestasi itu pun terus bermunculan hingga saat ini.

Sampai saat ini, badminton telah menjelma sebagai simbol. Situs DNA Syndication pun berpendapat bahwa tidak ada olahraga lain di dunia selain badminton yang dikuasai China. Filosofi ala Wen Jiao menjadi alasan kesuksesan tersebut.

China pun tak berhenti melahirkan pemain top dunia. Zheng Siwei/Huang Yaqiong, He Bingjiao, Li Junhui/Liu Yuchen, Shi Yuqi, dan Chen Qinchen/Jia Yifan merupakan pemain terkemuka di setiap sektor yang melanjutkan keperkasaan China.