Haru! Transplantasi Ginjal Buat 2 Pebulutangkis Ini Temukan Cinta

INDOSPORT.COM – Pebulutangkis asal Inggris, Zoe Buchanan dan Lucy Young, menjadi pasangan fenomenal di dalam dan di luar lapangan setelah keduanya sama-sama pernah menerima transplantasi ginjal.

Zoe Buchanan (25 tahun) dan Lucy Young (22 tahun) awalnya bertemu sebagai rival di lapangan bulutangkis. Dilansir dari Sport Mirror, kedua pebulutangkis ini rupanya sama-sama pernah menerima transplantasi ginjal dari orang tua mereka masinng-masing.

Keduaya mendapatkan donor ginjak dari orang tua mereka setelah organ mereka sendiri mengalami kerusakan lantaran komplikasi yang berpotensi mematikan.

Mengalami Gagal Ginjal

Zoe yang berasal dari Kepulauan Shetland, terlahir dengan sindrom Russell-Silver, sebuah kelainan genetik yang memengaruhi pertumbuhannya.

Salah satu ginjalnya berukurang tiga kali lebih besar dari yang lain dan tidak ada yang berfungsi dengan baik.  Saat usianya masih remaja, dia harus menggunakan mesin dialisis selama 12 jam sehari.

Ketika kondisi ginjalnya rusak hingga stadium akhir, ibunya Jill akhirnya mengorbankan salah satu ginjalnya untuk diberikan kepada putrinya agar tidak terlalu lama berada di daftar tunggu penerima donor.

“Ini sangat menakutkan. Film favorit saya saat kecil adalah Finding Nemo dan ada kalimat ‘Ketika hidup membuat Anda sedih, teruslah berenang’. Itu menjadi moto hidup saya. Saya sekarang memiliki tato ‘Terus berenang’ di lengan saya,” kata Zoe saat mengisahkan penyakitnya tersebut.

1. Ginjal hingga Tumor Lucy Young

Masalah ginjal juga diderita oleh Lucy Young. Pada usia empat tahun, dia lebih kecil dari adik perempuannya yang lebih dua tahun darinya, Bryony, dan didiagnosis gagal ginjal.

Pada usia 11 tahun, ginjalnya pun diangkat dan dia harus menjalani dialysis. Beruntung, dia memiliki ayah Simon dan ibu Charlotte yang dengan sukarela menjadi donor ginjalnya.

Namun setelah menjalani transplantasi, dia mengalami komplikasi lainnya.  Ginjal barunya membutuhkan waktu dua minggu untuk bangun dan mulai bekerja.

Akan tetapi dia mengalami reaksi yang jarang terhadap obat anti penolakan. Sistem kekebalan tubuhnya bekerja berlebihan, menyebabkan adanya tumor yang tumbuh dalam tubuhnya, kecuali di bagian otak, jantung dan ginjalnya.

“Saya bangun setelah dibiosi dan melihat ayah saya menangis di ujung tempat tiur. Mereka menemukan tumor di paru-paru saya, hati saya hancur berantakan,” ujar Lucy.

Lucy kemudian menjalani program kemoterapi hanya dalam empat bulan untuk menyingkirkan tumornya sebelum dia dinyatakan sembuh total. Kurang dari 12 bulan kemudian, dia pun berkompetisi di Turnamen Transplantasi Inggris untuk pertama kali.

“Saya tidak pergi untuk memenangkan medali, saya pergi untuk mencari teman dan bulu tangkis sepertinya sesuatu yang bisa dia coba,” lanjutnya.

Dari Ganda Putri ke Sepasang Kekasih

Nah, Lucy kemudian dipertemukan dengan Zoe di game keduanya pada 2013, saat mereka berhadapan langsung di babak pembukaan. Lucy saat itu masih seorang pemula, sedangkan Zoe yang punya gen bulutangkis dari neneknya, berharap bisa mewakili negaranya di Commonwealth Games.

Setelah pertemuan sebagai rival, mereka tetap berhubungan di Facebook dan empat tahun kemudian, Zoe memina Lucy menjadi pasangan gandanya. Mereka memenangkan emas di pertandingan pertama mereka pada 2017.

Zoe melewatkan turnamen di tahun 2018, namun keduanya kembali merebut gelar juara pada 2019. Mereka juga memenangkan medali perak di tunggal dan ganda di World Transplan games di Newcastle pada 2019.

Mereka dipersatukan lagi di kamp pelatihan Tim Inggris. Namun kedua Lucy mengunjungi Zoe di Skotlandia pada Desember 2018, hubungan mereka berkembang jadi pasangan kekasih.

Kini Zoe yang masih tinggal di Shetlands berencana pindah untuk tinggal bersama Lucy. Zoe sendiri saat ini  menderita kardiomiopati, dan membutuhkan transplantasi jantung suatu hari nanti. Sedangkan Lucy juga mungkin akan membutuhkan transplantasi ginjal lebih lanjut.