x

Soal Usulan Sistem Skor oleh Indonesia, BWF Agendakan Voting Pada 22 Mei

Minggu, 4 April 2021 14:24 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
Ilustrasi Bulutangkis

INDOSPORT.COM – Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akan mengadakan Rapat Umum Tahunan (RUPS) BWF ke-82 pada tanggal 22 Mei 2021. Salah satu agendanya terkait usulan sistem penskoran yang diusulkan Indonesia.

Sebelum BWF menerapkan sistem poin 3x21 yang disahkan sejak 2006 silam, sistem poin yang pernah dipakai  adalah 3×15 (putra) dan 3×11 (putri), sistem poin 5×7, dan 3×15 (3×11).

Baca Juga
Baca Juga

Kini muncul usulan baru terkait dengan sistem skor, yakni menampilkan 11x5, di mana deuce akan mulai berlaku  10-10 dan dibatasi pada 15. Pemain yang mencapai 15 poin pertama memenangkan pertandingan.

Sistem skor terbaru ini pertama kali diusulkan oleh Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI) dan Badminton Maladewa. Usulan ini bahkan juga mendapat dukungan sepenuhnya dari Badminton Asia.

Namun, sistem ini sangat ditentang oleh mayoritas penggemar bulutangkis di seluruh dunia. Pasalnya, sistem ini dianggal membuat permainan menjadi kurang menguras fisik dan akan merusak tempo permainan.

Kini BWF pun berencana mengadakan vote setuju atau tidak setuju terkait perubahan sistem skor sesuai usulan PBSI dan Maladewa dalam RUPS bulan Mei mendatang.

“Proposal yang berbeda dari keanggotaan akan dibahas selama AGM BWF, terutama proposal dari Badminton Indonesia (PBSI) dan Badminton Maladewa, didukung oleh Badminton Asia, untuk mengamandemen Undang-Undang Bulu Tangkis yang berkaitan dengan sistem penilaian,” bunyi pernyataan resmi BWF pada Sabtu (03/04/21).

Sementara itu, Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer mengatakan bahwa proposal dari keanggotaan PBSI Indonesia dan Maladewa ini disambut baik  dan sesuai dengan visinya untuk menjadikan bulutangkis lebih menarik.

Baca Juga
Baca Juga

“Perubahan sistem penilaian yang diusulkan adalah bagian dari visi saya untuk menjadikan bulutangkis lebih menarik dan meningkatkan nilai hiburan bagi pemangku kepentingan dan penggemar,” kata Hoyer dilansir  dari laman resmi BWF.

Sistem poin 5×11 sejatinya pernah di uji coba dalam berbagai turnamen. Salah satunya yaitu pada ajang Indonesia Internasional Challenge 2014.


1. Akan Diperkenalkan di Olimpiade

Logo Olimpiade Tokyo 2020.

Kemudian, sistem skor terbaru ini dipilih untuk pertama kalinya pada tahun 2018. Dari 252 suara yang diberikan saat itu, 129 mendukung perubahan sistem penilaian.

Sementara, suara mayoritas dua pertiga yang diperlukan untuk meluluskan proposal ini tidak terpenuhi sehingga gagasan tentang sistem penilaian baru ini  pun gugur.

“Kami mengakui waktunya tidak tepat saat itu (2018), tetapi saya senang melihat ini diusulkan kembali Keanggotaan,” imbuh Hoyer.

“Ini baru usulan dan akan diperkenalkan setelah Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020. Jadi, saya yakin ini adalah waktu yang lebih baik untuk memengaruhi perubahan ini.”

BWF juga tak ingin terburu-buru dalam melaksanakan perubahan sistem poin tersebut. Nantinya, jika perubahan skor disetujui, maka sistem itu akan diperkenalkan setelah Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020.

BWFPBSIBadminton Asia ConfederationBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini