x

Ogah Jemawa, Gregoria Mariska Ungkap Targetnya di Olimpiade Tokyo

Sabtu, 3 Juli 2021 14:51 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
Gregoria Mariska maju ke final PBSI Home Tournament.

INDOSPORT.COM – Pebulutangkis Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, tak ingin menargetkan hal yang tinggi-tinggi selama penampilannya di Olimpiade Tokyo nanti.

Gregoria Mariska berhasil memastikan tempatnya di Olimpiade Tokyo. Menempati urutan ke-15 di klasemen Race to Tokyo, dia menjadi satu-satunya wakil Indonesia di sektor tunggal putri cabor bulutangkis.

Baca Juga
Baca Juga

Gregoria yang saat ini berperingkat 23 dunia berharap mampu tampil baik di Olimpiade Tokyo mendatang. Apapun hasilnya nanti, Gregoria hanya ingin bermain santai dan tidak menggebu-gebu.

“Untuk nanti di Olimpiade, saya mencoba untuk terus menyemangati diri sendiri tanpa memikirkan hasil,” ungkap Gregoria Mariska dilansir dari badmintonindonesia.org.

“Kadang yang membuat saya tidak bisa nengontrol diri sendiri itu karena terlalu menggebu-gebu. Jadi sebisa mungkin motivasi itu dijadikan sesuatu hal yang positif, bukan menjadi merugikan," lanjutnya Gregoria.

Gregoria sendiri merasa sangat bersyukur bisa diberikan kesempatan untuk tampil di Olimpiade Tokyo. Jadi dia hanya ingin mencoba memaksimalkan usahanya  tanpa memikirkan hasilnya.

“Harapan di Olimpiade nanti, pastinya mau hasil terbaik. Apalagi saya sudah diberi kesempatan untuk tampil karena tidak semua atlet punya kesempatan tampil di sana,” sambung Gregoria.

Baca Juga
Baca Juga

“Saya beryukur mendapat kesempatan itu dan saya mau maksimalkan tanpa banyak berpikir macam-macam. Saya harus lebih tahu saja apa yang akan saya lakukan nanti," tutupnya.

Kendati tak berani mematok target yang tinggi, Gregoria tetap akan menjadi harapan Indonesia untuk mendulang medali dari nomor ganda putri.


1. Jadi Penerus Maria Kristin di Olimpiade

Caption

Menyandang status sebagai kuda hitam, Gregoria diharapkan bisa mematahkan puasa gelar juara tungga putri di Olimpiade sekaligus meneruskan tongkat estafet dari  pendahulunya, Maria Kristin Yulianti.

Seperti diketahui, Maria Kristin dulunya juga adalah pemain kuda hitam di Olimpiade jika dibandingkan dengan Susy Susanti dan Mia Audina.

Namun, Maria Kristin berhasil membawa kembali kejayaan tunggal putri Indonesia di Olimpiade dengan memenangkan perungguh setelah di dua edisi sebelumnya, Sydney 2000 dan Athena 2004, Indonesia nihil medali.

Sayang sekali, setelah keberhasilan Maria Kristin meraih perunggu, Indonesia belum berhasil memenangkan medali lagi dari sektor tunggal putri pada edisi London 2012 dan Rio 2016.

OlimpiadeGregoria MariskaOlimpiade Tokyo 2020BulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini