x

Aram Mahmoud, Pengungsi Suriah yang Jadi Rival Berat Jojo di Olimpiade 2020

Rabu, 14 Juli 2021 15:05 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Indra Citra Sena
Kisah Aram Mahmoud, pengungsi asal Suriah yang bisa jadi rival berat Jonatan Christie di Olimpiade Tokyo 2020.

INDOSPORT.COMAram Mahmoud bakal menjadi salah satu pebulutangkis yang akan mendapatkan sorotan lantaran merupakan seorang pengungsi asal Suriah yang bisa jadi rival berat Jonatan Christie di Olimpiade Tokyo 2020.

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telah memastikan bahwa Aram Mahmoud, pebulutangkis peringkat 172 dunia asal Suriah lolos ke Olimpiade Tokyo 2020, yang akan digelar pada 24 Juli - 8 Agustus mendatang.

Aram Mahmoud menjadi salah satu dari 29 anggota Tim Olimpiade Pengungsi (Refugee Olympic Team) yang berisikan olahragawan yang mendapatkan dukungan dari Refugee Athlete Scholarship dari IOC (Komite Olimpiade Internasional) melalui program beasiswa Olimpiade untuk para atlet pengungsi.

Baca Juga
Baca Juga

Sebelum akhirnya bisa mewujudkan salah satu mimpinya untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020, pebulutangkis berusia 23 tahun itu telah menjalani masa-masa sulit dalam hidup dan kariernya.

Aram Mahmoud sebelumnya merupakan juara tunggal putra Suriah dua kali, dan pernah mewakili tanah airnya di Kejuaraan Dunia Junior di Alor Setar, Malaysia pada 2014. Namun ia pada tahun berikutnya ia mengalami kesusahan.

Mahmoud tak bisa bersekolah atau pun berlatih karena perang saudara terus berkecamuk. Sehingga membuatnya memutuskan untuk menyusul saudaranya dengan pindah dari Suriah ke Belanda pada 2015.

Baca Juga
Baca Juga

“Dengan situasi yang sangat berbahaya bagi saya di Suriah, saya memutuskan untuk pergi karena saya tidak bisa pergi ke sekolah lagi atau berlatih seperti pemain normal,” kata Aram Mahmoud saat diwawancarai UNHCR.

Namun kepindahannya ke Belanda tak membuat kariernya langsung berjalan mulus di ajang Internasional, karena sempat bertanding di luar negeri di bawah bendera Suriah, yang membuatnya harus menanti selama tiga tahun agar bisa ikut kompetisi internasional.

Meski demikian, Mahmoud tak patah semangat. Ia terus berlatih dan mengikuti kompetisi lokal dan sempat menerima bantuan dari klub lokal BV Almere, hingga penantiannya pun berakhir. Ia bisa kembali bertanding di ajang internasional di bawah bendera Belanda.


1. Bisa Jadi Rival Berat Jonatan Christie

Aram Mahmoud, pebulutangkis asal Suriah yang mendapat beasiswa jelang Olimpiade Tokyo 2020. Foto: Rens Hooyenga.

Aram Mahmoud akhirnya bisa debut di bawah bendera Belanda pada September 2018, dan berhasil menjadi juara di Latvia International 2019. Penampilannya membuatnya masuk ke peringkat 200 teratas dunia, dan mendapatkan beasiswa dari IOC.

Tak hanya itu, Mahmoud juga mampu membantu BV Almere menjadi juara liga nasional Belanda untuk pertama kalinya pada Maret 2020.

Aram Mahmoud sendiri berada di Grup D bersama wakil Indonesia selaku unggulan ketujuh, Jonatan Christie dan Loh Kean Yew dari Singapura.

Mahmoud bisa saja menjadi rival berat bagi Jonatan Christie, mengingat pebulutangkis asal Suriah itu memiliki ambisi besar di Olimpiade Tokyo 2020 kali ini.

Selain ingin bertemu dengan Kento Momota selaku mantan rival saat di kejuaraan junior sekaligus menjadi idolanya, Mahmoud juga bermimpi untuk menaikan rangkingnya saat ini 172 menjadi tembus 70 besar.

"Saya akan melakukan yang terbaik untuk menjadi lebih tinggi di peringkat, untuk mencapai 100 teratas, 70 teratas di dunia. Dan saya akan melakukannya,” ucap Aram Mahmoud.

BWFJonatan ChristieOlimpiade Tokyo 2020Berita OlahragaBerita SportBerita BulutangkisAram Mahmoud

Berita Terkini