x

China Ingin Bangun Dinasti Baru di Olimpiade, Media Lokal Waspadai Indonesia dan Jepang

Jumat, 23 Juli 2021 17:31 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
Zheng Siwei/Huang Yaqiong sukses menjadi juara Indonesia Masters 2020 usai kalahkan rekan senegara.

INDOSPORT.COM – China disebut-sebut ingin membangun dinasti baru bulutangkisnya lewat Olimpiade Tokyo 2020. Namun, media lokal di negara tersebut mewanti-wanti akan ancaman Indonesia dan Jepang.

China telah memenangkan 18 dari total 34 medali emas sejak bulutangkis memulai debutnya sebagai olahraga resmi di Olimpiade 1992 di Barcelona.

Dinasti bulutangkis China pada Olimpiade ini semakin kuat berkat peran legenda Lin Dan yang memenangkan emas pada Olimpiade 2008 dan 2012, disusul ganda putra Fu Haifeng/Zhang Nan yang menang di Olimpiade Rio 2016.

Baca Juga
Baca Juga

Sayangnya, dinasti tersebut seolah-olah runtuh dan China mulai kehilangan dominasinya di  mata dunia sejak Lin Dan memutuskan gantung raket pada 2019 silam. 

Hal ini juga membuat kekuatan China diragukan untuk bisa mempertahankan medali di Olimpiade Tokyo. Namun, China sepertinya tak mau berlarut-larut menangisi kepergian Lin Dan.

Media lokal China, China Daily, mengklaim bahwa Negeri Tirai Bambu mencoba membangun lagi kekuatan mereka dengan gaya saat mengirimkan pasukan muda di Olimpiade Tokyo.

Akan tetapi, media tersebut menekankan bahwa perjalanan China di Olimpiade tidak akan mudah. Terlebih dengan tim ini sudah tidak bermain di level internasional dalam 18 bulan terakhir.

Media ini memperingkatkan bahwa ada Kento Momota dari Jepang yang terlahir kembali setelah absen selama 18 bulan akibat cedera usai mengalami kecelakaan pada awal 2020 lalu.

China Daily juga menyebut Indonesia yang dikenal memiliki pebulutangkis yang agresif. Lawan-lawan dari India yang dikenal sangat kompetitif juga tak boleh dilupakan.

Selain itu, media juga menyebut musuh-musuh dari Thailand dan Denmark yang difavoritkan memenangkan medali dan siap mendominasi Olimpiade Tokyo.

China, menurut media ini, demi kesuksesan membangun dinasti baru harus memulainya dengan baik lewat  ganda campuran nomor 1 dunia, Zheng Siwei/Huang Ya Qiong.

Zheng/Huang, yang merupakan juara dunia, sudah tak diragukan lagi kehebatannya. Media ini berharap pasangan ini bertemu rekan senegaranya, Wang Yilyu/Huang Dongping, di final untuk mengunci emas.

Harapan tinggi pada Zheng/Huang juga diserukan oleh pelatihnya Yang Min. Namun, sang pelatih ingin anak didiknya bermain lebih hati-hati mengingat mereka sudah lama absen dari turnamen.

Baca Juga
Baca Juga

“Sebagai favorit teratas membawa target di punggung mereka, mereka benar-benar harus tetap berpikiran jernih dan bersiap untuk yang terburuk,” kata Yang.

“Mereka perlu fokus pada proses, melakukannya dengan benar dalam persiapan mental, teknis dan fisik mereka serta kehidupan setelah pelatihan ... semuanya mengarah ke tujuan akhir.”


1. Harapan Emas China di Bulutangkis Olimpiade Tokyo

Tunggal putri China, Chen Yufei.

Harapan China lainnya untuk meraih emas adalah dari Chen Yufei, yang menjadi unggulan 1 di Tokyo. Chen Yufei harus melewati fase grup dengan baik untuk melaju ke perempat final.

Media China Daily lantas menekankan bahwa Chen Yufei wajib mewaspadai kekuatan pemain no.1 dunia, Tai Tzu Ying (Chine Taipei), tuan rumah Nozomi Okuhara, dan peraih perak Rio 2016 PV Sindhu.

Di nomor tunggal putra, China memiliki peluang emas lewat dua wakilnya, Chen Long dan Shi Yuqi. Namun, nomor ini tetap jadi sektor yang berbahaya karena ada unggulan teratas Kento Momota yang menjadi juara dunia berturut-turut pada 2018 dan 2019.

Media ini justru menarus rasa pesimis bahwa China bisa meraih medali lewat nomor ganda. Di nomor  ini, China hanya mengandalkan pasangan Liu Yuchen/Li Junhui.

Namun, media ini melihat Liu/Li tak mampu menandingi dua unggulan teratas Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Sementara di nomor ganda putri, media China pasrah dengan dominasi Jepang yang berharap mempertahankan emasnya lewat unggulan pertama Yuki Fukushima/ Sayaka Hirota  yang diprediksi akan bertanding melawan rekan senegaranya Mayu Matsumoto/ Wakana Nagahara dipartai final.

JepangIndonesiaChinaOlimpiade Tokyo 2020BulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini