x

Pernah Main Bareng, Flandy Limpele Ungkap Kisahnya dengan Eng Hian

Jumat, 6 Agustus 2021 11:58 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor:
Eng Hian/Flandy Limpele di All England 2002.

INDOSPORT.COM – ‘Pasangan’ Indonesia yakni Eng Hian dan Flandy Limpele meraih kesuksesan di Olimpiade Tokyo 2020. Keduanya pernah berpasangan saat masih bermain dan kini mereka menjadi pelatih andal.

Flandy Limpele kini menjadi pelatih kepala ganda putra Malaysia. Pria berusia 47 tahun ini memoles Aaron Chia/Soh Wooi Yik menjadi ganda putra yang mampu bersaing dan bahkan meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga
Baca Juga

Sementara Eng Hian membawa Greysia Polii/Apriyani Rahayu menuju podium tertinggi Olimpiade di sektor ganda putri.

Flandy dan Eng Hian bermain sebagai pasangan dari 1998 hingga 2005. Mereka memenangkan medali perunggu Olimpiade Athena 2004 dan sempat menghuni ranking satu dunia.

Kepada The Star Malaysia, Flandy mengaku terus melakukan kontak dengan mantan pasangannya itu meski telah mengabdi di negara yang berbeda.

“Senang rasanya melihat partner dan saya sukses sebagai pelatih di Olimpiade yang sama. Saya bahagia untuknya, dia telah menjadi pelatih yang baik untuk ganda putri,” tutur Flandy.

“Kami tidak pernah hilang kontak meskipun kami berada di negara yang berbeda, faktanya, kami seperti keluarga. Kami membangun persahabatan yang erat karena olahraga ini,” lanjutnya.

Baca Juga
Baca Juga

“Saat masih bermain, kami sangat mengerti satu sama lain. Komunikasi dan kombinasi yang baik membantu perjalanan kami sebagai salah satu pasangan top di negeri kami bersama Candra Wijaya dan Tony Gunawan.”


1. Pengalaman Berharga untuk Jadi Pelatih Bulutangkis

Mantan pasangan ganda putra Indonesia, Flandy Limpele (kiri) dan Eng Hian.

Mantan pasangan Vita Marissa ini mengatakan naik-turun pengalamannya dalam bermain mengasah ia dan Eng Hian untuk menjadi pelatih andal.

“Saya rasa titik rendah kami di masa lalu telah membantu kami untuk menjadi pelatih yang lebih baik. Kami bisa memahami apa yang dirasakan pemain ketika mereka sedang di bawah,” katanya.

“Sebagai pelatih, hal yang paling penting adalah tetap mendukung para pemain, apalagi ketika mereka sedang berada di bawah,” tukasnya.

Membawa anak didiknya naik podium Olimpiade, Flandy Limpele tentu belum merasa puas. Sebelumnya, ia mengatakan akan fokus mengasah daya tahan, kecepatan, dan kekuatan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

OlimpiadeOlimpiade 2020Flandy LimpeleEng HianOlimpiade Tokyo 2020Olimpiade 2020 JepangBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini