x

3 Alasan PBSI Sangat Tepat Kontrak Flandy Limpele Sebagai Pelatih Ganda Campuran

Rabu, 30 Maret 2022 10:46 WIB
Editor: Juni Adi
Legenda bulutangkis Indonesia Flandy Limpele yang kini jadi kepala pelatih tepok bulu Malaysia.

INDOSPORT.COM - Keputusan PBSI mengontrak Flandy Limpele sebagai pelatih ganda campuran cukup tepat, apalagi melihat alasan-alasan ini.

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) baru saja resmi memulangkan satu pelatih Tanah Air yang sempat merantau di beberapa negara, dia adalah Flandy Limpele.

Baca Juga

Flandy Limpele diplot untuk menjadi pelatih ganda campuran mulai April 2022. Hal itu dikonfirmasi oleh Kabid Binpresi PP PBSI, Riony Mainaky dalam pernyataannya di laman resmi asosiasi.

“Memang benar Flandy (Limpele) akan bergabung dengan Pelatnas PBSI per bulan April ini. Flandy akan membantu tim ganda campuran. Kami menyambut dia dengan gembira,“ kata Rionny Mainaky, Senin (28/03/22).

Sebelum memutuskan kembali ke dunia bulutangkis Indonesia, Flandy Limpele memilih merantau melatih bulutangkis India, dan juga terakhir pernah bergabung dengan Pelatnas Malaysia.

Baca Juga

Segudang pengalaman tersebut diharapkan kehadiran Flandy Limpele bisa kembali mengangkat prestasi ganda campuran, yang sulit mencari suksesor Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Lebih lanjut, Rionny Mainaky juga mengaku bahwa PBSI mempertimbangkan prestasi yang telah ditorehkan Flandy Limpele ketika menjadi pemain.

Keputusan PBSI mengontrak Flandy Limpele cukup tepat, apalagi melihat alasan-alasan ini. Apa saja itu?


1. Pandai Poles Pemain

Selebrasi Aaron Chia/Soh Wooi Yik usai kalahkan Marcus/Kevin di Olimpiade Tokyo 2020.

Flandy Limpele, pelatih bulutangkis asal Indonesia ini terbilang cukup sukses dalam memoles atlet bulutangkis sektor ganda. 

Hal itu bisa dilihat dari tangan dinginnya menangani ganda putra India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Baca Juga

Bersama ganda putra India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, Flandy Limpele berhasil membawanya tampil bersinar di sejumlah turnamen bulutangkis.

Pada gelaran French Open 2019 misalnya. Flandy Limpele mengantarkan anak asuhnya itu menembus partai final.

Perjalanan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty untuk lolos ke partai final French Open 2019 tak dilalui dengan mudah.

Baca Juga

Pada babak kedua saja, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty sudah harus bertemu pasangan unggulan kedua, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Namun polesan strategi Flandy Limpele secara mengejutkan mampu membuat Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty menang atas Ahsan/Hendra.

Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty menang dalam pertarungan tiga set, 12-21, 21-19, 21-19.

Baca Juga

Pada fase semifinal, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty kembali bertemu lawan sulit, yakni unggulan kelima asal Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.

Lewat perjuangan keras, Flandy Limpele berhasil memimpin Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty untuk menang tiga set, 21-12, 18-21, 21-9.

Ujian sesungguhnya dihadapi Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty pada laga final yang digelar Minggu (27/10/19). Melawan pasangan nomor satu dunia, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty tak bisa berbuat banyak.

Mereka kalah dari Minions dua gim langsung, 21-18, 21-16. Meski gagal memberika gelar French Open 2019, namun polesan Flandy Limpele itu menjadi andalan bagi ganda putra India.

Setelah dari India, Flandy Limpele kemudian merantau ke Malaysia, menangani Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Di sana, lagi-lagi pelatih berusia 48 tahun itu membuat decak kagum publik Indonesia.

Bagaimana tidak, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dibawanya tampil perkasa di ajang Olimpiade Tokyo 2020 lalu. Nama-nama besar seperti Kevin/Marcus dan Ahsan/Hendra mampu dikalahka.

Sayang, mereka gagal melaju ke final dan hanya bisa merebut medali perunggu. Kendati demikian, sosok Flandy Limpele cukup berjasa melahirkan pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.


2. Track Record Komplet Sebagai Pemain dan Pelatih

Legenda bulutangkis Indonesia Flandy Limpele yang kini jadi kepala pelatih tepok bulu Malaysia.

Keberhasilan Flandy Limpele dalam memoles pemain ganda di setiap negara yang ia latih, tidak lepas dari pengalamannya sebagai pemain yang juga di sektor ganda.

Ia adalah atlet spelisialis ganda putra Indonesia yang ikut serta dalam Olimpiade Athena 2004.

Baca Juga

Kala itu, ia berpasangan dengan Eng Hian, yang juga berhasil membawa Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade Tokyo di nomor ganda putri.

Di Athena, Limpele/Eng Hian terhenti pada babak semifinal setelah dikalahkan Kim Dong-moon dan Ha Tae-kwon dari Korea Selatan, 15-8, 15-2.

Mereka pun merebut medali perunggu setelah mengalahkan pasangan Jens Eriksen/Martin Lundgaard Hansen dari Denmark dengan skor 15-13, 15-7.

Baca Juga

Melihat track record saat masih jadi pemain dan sekarang sebagai pelatih yang mentereng, keputusan PBSI menarik pulang Flandy Limpele bisa dibilang sangat tepat.

Apalagi ia ditaruh untuk melatih sektor ganda campuran bersama Nova Widianto, yang mulai seret prestasi pasca ditinggal Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Melati Daeva.

"Saya juga berharap, Flandy bisa membantu Nova [Widianto, pelatih ganda campuran PBSI] meloloskan dua wakil ganda campuran ke Olimpiade Paris 2024," ungkap Rionny Mainaky.

Baca Juga

"Flandy dipilih karena sebagai pelatih dia sangat berpengalaman, track record-nya cukup baik dan sangat disiplin serta punya komitmen," tambahnya.

"Dia juga di Olimpiade Tokyo 2020 kemarin berhasil membawa ganda putra Malaysia [Aaron Chia/Soh Wooi Yik] meraih medali perunggu. Sebagai pemain, dia juga sangat berprestasi di dua nomor," tukas Rionny.


3. Akrab dengan Pemain Muda

Legenda bulutangkis Indonesia Flandy Limpele yang kini jadi kepala pelatih tepok bulu Malaysia.

Saat ini sektor ganda campuran Indonesia diisi oleh para pemain muda setelah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Praveen Jordan/Melatih Daeva dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja meninggalkan pelatnas.

Kendati demikian, bukan perkara sulit sepertinya bagi pelatih Flandy Limpele untuk kembali mengorbitkan pasangan ganda campuran daun muda.

Baca Juga

Seperti yang dilakukan oleh pelatih Herry IP di ganda putra, dimana Coach Naga Api berani mengorbitkan pemain muda. 

Hasilnya, sejumlah nama telah matang dan sektor ganda putra Indonesia cukup mendominasi di sejumlah turnamen bulutangkis dunia.

Flandy Limpele bisa mengikuti jejak Herry IP di ganda campuran karena ada sejumlah pasangan potensial.

Salah satunya adalah Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Sepanjang tahun 2021 lalu, mereka tampil sangat apik.

Baca Juga

Prestasi terbaik Rinov/Pitha pada tahun lalu adalah memenangi Spanyol Masters 2021 Super 300. 

Lalu terbaru, di ajang Hylo Open 2021 Super 500, pasangan peringkat 20 dunia itu berhasil menembus semifinal sebelum dihentikan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai asal Thailand. 

Namun pada Indonesia Masters 2021 Super 750 dan Indonesia Open 2021 Super 1000, Rinov/Pitha tak bisa berbuat banyak. Mereka kandas di babak pertama di dua turnamen tersebut.

Kendati demikian, Rinov/Pitha sempat memberikan perlawanan yang sengit bagi lawannya. Itu menandakan kalau Rinov/Pitha bisa berkembang  lagi menuju permainan dan pengalaman yang matang.

PBSIFlandy LimpeleTRIVIABulutangkis

Berita Terkini