Kejutan, Terkuak Alasan Juara Dunia 2017 Putuskan Keluar dari Tim Nasional Bulutangkis China

INDOSPORT.COM – Atlet spesialis ganda China, Zhang Nan, putuskan mundur dari tim nasional Asosiasi bulutangkis China (CBA). Alasan partner Liu Cheng itu sungguh mengejutkan.

Sekadar informasi, macetnya gelar ganda putra China dalam beberapa waktu terakhir, membuat sektor ini mengalami perombakan total pada 2022.

Demi proyeksi menuju Olimpiade 2024 di Paris pada Juli mendatang, sejumlah pasangan ganda baru mulai terbentuk, dan mereka harus mulai berburu poin dari nol lagi.

Seperti halnya Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi , Liang Wei Keng/ Wang Chang, He Ji Ting/Zhou Hao Dong, Ren Xian Yu/Tan Qiang, dan masih banyak lagi.

Tak cukup menyakinkan dengan skuat yang ada, Zhang Jun selaku Kepala Asosiasi Bulutangkis China (CBA), kembali memasangkan ganda putra senior selaku Juara Dunia 2017, Liu Cheng/Zhang Nan.

Liu Cheng/Zhang Nan memang sempat dicerai pada 2019 sebelum akhirnya kembali rujuk pada 2022 untuk debut di German Open pada 8-13 Maret lalu.

Sayang, rujuknya Liu Cheng/Zhang Nan itu pun tak memiliki progress signifikan. Harus diakui, mereka sudah mengalami kemerosatan performa seiring dengan usia yang bertambah.

Bahkan buntut dari performa itu, Liu Cheng  memutuskan pensiun dari tim Asosiasi Bulutangkis China pada Kamis (30/06/22).

Dalam unggahannya di weibo saat itu, Liu Cheng juga mengungkapkan masa depannya untuk mengabdikan diri di bulutangkis lokal negaranya.

Kini, hanya berselang dua bulan sejak Liu Cheng pamit dari tim nasional, Zhang Nan pun menempuh langkah yang sama. Pada Jumat (20/08/22), Zhang Nan memutuskan mundur dari tim nasional China.

1. Alasan Zhang Nan Mundur dari Tim Nasional China

Pada Jumat (20/08/22), juara dunia 2017, Zhang Nan menuliskan sebuah postingan panjang di media sosial, Weibo,  partner Liu Cheng itu memaparkan alasan dia mundur dari tim nasional Asosiasi Bulutangkis China.

Zhang Nan meyakinkan bahwa dia tidak ingin pensiun. Suami Tian Qing itu mundur dari tim nasional Asosiasi China (CBA) lantaran dia ingin beralih sebagai pebulutangkis independen.

Zhang Nan yang sudah menginjak 32 tahun, merasa bahwa sudah saatnya dia memberikan kesempatan kepada pemain muda di tim nasional, untuk lebih banyak bertanding.

“Mempertimbangkan usai saya, kondisi fisik, dan faktor lainnya, serta kebutuhan tim nasional saat ini untuk memprioritaskan lebih banyak pemain muda, saya pikir sekarang saatnya bagi saya untuk meninggalkan tim nasional,” tulis Zhang Nan.

“Saya menyerahkan lebih banyak kepercayaan kepada pemain muda. Karena itu secara resmi saya mengajukan permohonan ke tim bulutangkis nasional (CBA) untuk mundur dari tim nasional.”

Dalam unggahannya, Zhang Nan juga mengucapkan terima kasih kepada tim nasional bulutangkis China yang sudah menjadi keluarganya selama 16 tahun terakhir.

“Tidak peduli bagaimana kehidupan berjalan, penalaman bersama tim nasional ini akan menjadi kenangan dan harta terbaik dalam hidup saya,” pungkas Zhang Nan.

Unggahan Weibo Zhang Nan itu pun langsung disambut beragam komentar dari eks/pemain Asosiasi Bulutangkis China (CBA) seperti Han Chengkai, Zheng Siwei, Lu Kai, hingga Huang Yaqiong.

Zhang Nan selain bersinar dengan Liu Cheng sebagai juara dunia 2017, namanya juga menyabet beragam gelar berbagai tingkat turnamen bulutangkis.

Dia adalah penyabet beragam gelar, termasuk 4 medali Olimpiade. Zhang Nan pernah menyabet emas Olimpiade London 2012 bersam Zhao Yunlei di ganda campuran.

Selain itu dia juga menyabet emas Olimpiade Rio 2016 bersama Fu Haifeng di ganda putra, serta perunggu bersama Zhao Yunlei di ganda campuran.

2. Partenr Zhang Nan, Liu Cheng Unggah Kata-kata Haru

Partner terakhir Zhang Nan, Liu Cheng tulis kalimat menyentuh saat memutuskan pensiun dari tim nasional Asosiasi bulutangkis China (CBA).

“Sejak 12 tahun lalu, saya secara resmi masuk sebagai keluarga di tim nasional bulutangkis. 12 tahun kemudian, saya pergi hari ini,” tulis Liu Cheng di Weibo.

“Saya memiliki banyak penyesalan. Saya tumbuh sebagai seorang anak laki-laki di tim yang mulia ini. Sebagai seorang pria, saya belajar banyak selama 12 tahun berkarier di tim nasional.”

“Banyak hal termasuk semangat berjuang, dedikasi, melatih kemauan, melatih tanggung jawab saya, dan tentu saja dengan adanya kesempatan yang datang untuk saya mewujudkan mumpi saya.”

“Penyesalan terbesar adalah saya tidak bisa mengikuti Olimpiade dan merasakan atmosfer Olimpiade. Tapi hidup harus seperti ini. Tidak semuanya akan berjalan sesuai keinginan. Ketidaksempurnaan mungkin juga adalah suatu keindahan.”

Baca selengkapnya: Terkuak Rencana Eks Rival Kevin/Marcus Usai Pensiun dari Tim Nasional China