x

Swiss Open 2023 Jadi Kesempatan Tunggal Putri Indonesia Untuk Kembali Berprestasi

Sabtu, 25 Maret 2023 00:50 WIB
Editor: Juni Adi
Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung di laga perdana All England pada Selasa (14/3/2023) waktu Inggris. (Foto: PBSI)

INDOSPORT.COM - Swiss Open 2023 menjadi kesempatan selanjutnya untuk tunggal putri Indonesia mendulang prestasi setelah cukup lama absen.

Setelah gelaran All England 2023, para atlet bulutangkis khususnya wakil Indonesia langsung mengalihkan fokusnya untuk menatap turnamen selanjutnya Swiss Open 2023.

Total Indonesia mengirim 17 wakilnya ke turnamen Super 300 itu yang berlangsung sejak Selasa (21/03/23) hingga Minggu (26/03/23) mendatang.

Tidak ada nama-nama unggulan yang diikutsertakan oleh PBSI di Swiss Open 2023, tetapi beberapa wakil yang turun juga merupakan unggulan.

Seperti tiga andalan di ganda putra, ada Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Rambitan, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Baca Juga

Di tunggal putra, dua andalan dikirimkan yakni Chico Aura Dwi Wardoyo dan Shesar Hiren Rhustavito. Ganda Putri ada banyak dikirim di antaranya Apriyani Rahayu/Siti Fadia Siva Ramadhanti.

Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, Ribka Sugiarto/Lanny Tria Mayasari, Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allesya Rose. Untuk ganda campuran, ada enam wakil salah satunya Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari.

Baca Juga

Sedangkan untuk tunggal putri, PBSI masih belum bisa berharap banyak karena hanya mengirim dua wakil yakni Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani.

Sejauh empat hari berjalan, sektor tunggal putri menjadi sorotan publik pecinta bulutangkis Tanah Air karena kedua wakilnya masih bertahan di Swiss Open 2023.

Gregoria Mariska Tunjung dan Putri KW berhasil menginjakkan kakinya hingga babak perempatfinal Swiss Open 2023. Mereka melaju usai mengalahkan lawan-lawan sengitnya di babak 16 besar.

Pada babak 16 besar yang digelar di St. Jakobshalle Basel, Jumat (24/3/23) dini hari, Gregoria mengalahkan pemain Kanada, Michele Li 17-21, 21-16, 21-16, sementara Putri KW menumbangkan unggulan keempat asal India, Pusarla Sindhu 21-15, 12-21, 21-18.

Baca Juga

1. Terakhir Kali Tunggal Putri Berprestasi

Fitriani tersingkir di babak pertama di Indonesia Open 2021

Di babak perempatfinal, Gregoria Mariska Tunju akan menghadapi wakil Skotlandia, Kirsty Gilmour kalau Putri KW akan berhadapan dengan wakil Thailand, Pornpawee Chochuwong.

Keberhasilan Gregoria Mariska Tunju dan Putri KW melaju sampai perempatfinal Swiss Open 2023, membangkitkan kembali gairah tunggal putri Indonesia yang sempat ditakuti tetapi tidur panjang karena tak pernah mampu bersaing di turnamen besar.

Hal itu karena sulit menemukan pebulutangkis tunggal putri yang cukup andal seperti terdahulunya Susy Susanti hingga Liliyana Natsir sebelum menjadi ganda campuran.

Alhasil, sektor tunggal puri Indonesia sangat lemah dalam bersaing di turnamen dengan level tinggi.  Periode buruk itu coba diputus oleh Gregoria Mariska Tunju, saat dirinya mampu tampil apik di All England 2023.

Pebulutangkis berusia 23 tahun itu tampil hingga babak 8 besar sebelum akhirnya tumbang ditangan wakil China, Y.F Chen dua set langsung 24-22, 23-21.

Baca Juga

Kendati gagal, Gregoria mencatatakn rekor menjadi tunggal putri pertama Indonesia yang lolos ke babak ini setelah Lindaweni Fanetri sepuluh tahun silam di turnamen All England 2013.

Raihan positif itu coba dilanjutkan oleh Gregoria di Swiss Open 2023 menghadapi Kirsty Gilmour. 

Baca Juga

Secara hitung-hitungan, Gregoria harusnya bisa mengatasi perlawanan Kirsty karena jika dilihat dari peringkat, Gregoria sangat diunggulkan karena menempati peringkat 13 dunia, sedangkan lawannya 22 dunia di ranking BWF.

Perlawanan sulit justru akan dihadapi oleh Putri KW. Melawan Pornpawee Chuchowong, wakil Indonesia itu tidak diunggulkan karena kemampuang Putri KW secara matematis berada di bawah lawannya.

Namun melihat dari jejak Putri KW di turnamen ini, segala kemungkinan bisa terjadi. Perlu diketahui Putri KW di babak sebelumnya mampu mengakandaskan Lalinrat Chaiwan dan Pusarla Y Sindhu. 

Baca Juga

Kemenangan keduanya pasti akan menjadi berita baik baik sektor tunggal putri Indonesia, yang lama diremehkan. Karena meskipun hanya level 300, gelar itu bisa menumbuhkan rasa percaya diri para pemain.

Terakhir kali tunggal putri juara di turnamen bulutangkis terjadi di ajang Orleans Masters 2022. Kala itu gelar dipersembahkan oleh Putri KW mengalahkan wakil Amerika Serikat, Iris Wang.

Bertanding di Palais des Sports, Prancis, pada Minggu (3/4/22), Putri KW sukses menundukkan Iris Wang dalam pertarungan tiga gim yang berakhir dengan skor 7-21, 21-19, dan 21-18.

Keberhasilan menjuarai Orleans Masters 2022 yang merupakan turnamen bulu tangkis kategori BWF Tour Super 100 membuat Putri Kusuma Wardani menambah koleksi gelarnya. 

Ini merupakan gelar ketiga yang diraih Putri KW di Eropa, sekaligus gelar kedua di turnamen BWF World Tour. 

Sebelumnya, ia sukses menjadi juara di turnamen Czech Open 2021 dan juga Spain Masters 2021. Selain Putri KW, Fitriani juga jadi wakil tunggal putri Indonesia lain yang menyumbang prestasi.

Fitriani memenangkan gelar Thailand Masters 2019 lalu usai mengalahkan wakil tuan rumah, Busanan Ongbamrungphan, lewat straight game 21-12 dan 21-14.
 

Gregoria MariskaFitrianiBulutangkisPutri Kusuma WardaniSwiss Open

Berita Terkini