4 Fakta Unik Taufik Hidayat, Si Flamboyan yang Punya Backhand Smash Mematikan

INDOSPORT.COM – Terdapat sejumlah fakta unik soal Taufik Hidayat, salah satu legenda bulutangkis Indonesia yang memiliki sederet prestasi mentereng.

Taufik Hidayat merupakan salah satu pebulutangkis terbaik yang pernah dimiliki Indonesia di tahun 1998 hingga 2000-an.

Tunggal putra kelahiran Bandung, 10 Agustus 1981 itu telah menorehkan sederet prestasi yang berhasil dicetaknya diusia muda.

Salah satu yang paling mentereng ialah berhasil meraih medali emas di Olimpiade Athena 2004, usai mengalahkan Seung Mo Shon (Korea Selatan) di partai final.

Taufik juga menjadi tunggal putra pertama yang berhasil memegang gelar di Kejuaraan Dunia dan Olimpiade secara beruntun.

Dirinya juga meraih dua medali emas di ajang Asian Games 2002 di Busan, Korea Selatan dan pada edisi 2006 di Doha.

Namun selain berhasil menorehkan sederet prestasi, Taufik Hidayat juga memiliki sejumlah fakta dan rekor unik dalam kariernya, berikut ulasan singkatnya:

Taufik Hidayat Punya 2 Julukan

Berbeda dengan para pemain bulutangkis yang pada umumnya hanya memiliki satu julukan, namun Taufik Hidayat memiliki duan ama lain.

Yang pertama ialah dijuluki sebagai The Flamboyan, yang disematkan tentu bukan tanpa alasan. Selain bermain tak hanya untuk meraih angka, namun juga menunjukkan aksi yang cantik.

Hal ini pun membuat gaya permainannya yang sangat flamboyan atau sangat cantik saat di atas lapangan, yang sulit dimiliki oleh pemain lain.

Julukan yang kedua ialah King of Backhand Smash, salah satu teknik pukulan yang menjadi jurus pamungkas dan sangat ikonik milik Taufik Hidayat.

Backhand smash-nya kerap membuat lawan mati kutu. Tak hanya itu, dirinya juga memegang rekor backhand smash tercepat dengan kecepatan 206 km per jam.

1. Pebulutangkis Termuda yang Menduduki Peringkat 1 di Ranking BWF

Selain backhand smash-nya yang mematikan, Taufik Hidayat juga memiliki fakta unik yang sulit ditandingi oleh pemain lain.

Yakni menjadi pebulutangkis termuda yang menduduki peringkat pertama dalam ranking BWF.

Taufik Hidayat mencatatkan rekor tersebut pada usia 19 tahun pada musim 1999 silam, dan sudah menjadi raja di nomor tunggal putra.

Hal yang sangat sulit dipecahkan oleh pebulutangkis mana pun hingga saat ini.

Pemegang Gelar Terbanyak di Indonesia Open

Tak hanya hebat di ajang yang berlangsung di luar negeri, Taufik Hidayat juga terkenal dengan kehebatannya saat bermain di turnamen kandang.

Salah satunya ialah Taufik Hidayat menjadi salah satu pemegang gelar terbanyak di ajang Indonesia Open, yakni sudah memenangi enam trofi.

Taufik Hidayat berhasil menjadi juara Indonesia Open pada edisi 1999-2006, namun hanya pada edisi 2001 dan 2005 saja dirinya gagal naik ke podium tertinggi.

Punya Arena Badminton Sendiri

Seperti pebulutangkis pada umumnya, Taufik Hidayat juga memiliki hall atau arena bulutangkis yang terletak di Ciracas, Jakarta Timur.

Pusat pelatihan bulutangkis tersebut diberi nama THA atau singkatan dari Taufik Hidayat Arena, yang terbuka bagi siapapun yang ingin belajar bulutangkis.