Alasan Timnas Loncat Indah Indonesia Jalani TC di China

Senin, 1 Mei 2017 15:37 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ramadhan
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Caption Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Caption

Tim Nasional (Timnas) loncat indah Indonesia dikabarkan akan melakukan Training Centre (TC) atau pemusatan latihan di Hebi, China akhir Mei ini.  Wakil Ketua Umum PRSI, Harlin E Rahardjo menjelaskan pemilihan China sebagai destinasi TC dikarenakan negara tersebut memiliki fasilitas yang lengkap untuk menunjang latihan tim.

“Di sana (China) kita bisa dapat sparing partner dan yang penting dry land dan fasilitas luar biasa. Rencananya awal Mei ini sudah harus di sana,” tutur Wakil Ketua Umum PRSI, Harlin E Rahardjo.

Rencana pemusatan latihan di China ini pun disambut baik oleh dua atlet loncat indah. Atlet putra, Adrian menilai kondisi kolam dan fasilitas yang ada di Indonesia saat ini sudah tidak layak pakai dan sangat mengganggu program latihan.

“Kita memang perlu ke China karena sarana di sini kurang memadai. Kolam lagi direnovasi, dry land dan kolam di Simprug jelek. Dry land itu menunjang kita loncat ke air. Dan kita butuh sparing partner untuk melatih mental,” ujar Adrian yang merupakan atlet asal DKI Jakarta.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Caption Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTAtlet loncat indah Indonesia saat berlatih.

“Di China, dry land bisa sepuasnya jadi program latihan bisa berjalan semua,” sambung atlet putra lainnya, Adityo Restu Putra.

Adapun atlet yang tergabung di Pelatnas saat ini adalah 5 putra dan 6 putri. Nantinya, di sela-sela training camp di China, Timnas loncat Indah Indonesia juga diagendakan melakukan uji coba dengan ambil bagian dalam kejuaraan tingkat internasional di Asian Diving Cup Macao, 16-18 Juni 2017.

Berikut daftar atlet Timnas loncat indah Indonesia:

Putra: Ahmad Syukran Zamzami (Jabar), Adityo Restu Putra, Andrian, Tri Anggoro Priambodo (DKI Jakarta), dan Aldin Syahputra Rapi (Jawa Timur).

Putri: Lina Dini Yasmin (DKI Jakarta), Della Dinar Sari Harimukti (Jawa Timur), Dewi Setianingsih (Jawa Tengah), Eka Purnama Indah (Kalimantan Selatan), Maria Natali Dinda Anasti (DKI Jakarta), dan Linar Betty Liana (Jawa Timur).